Joko Widodo Presiden buka suara terkait ketidakhadiran Surya Paloh Ketua Umum Partai NasDem pada pertemuan dengan enam ketua umum partai politik, dua hari lalu, di Istana Kepresidenan, Jakarta.
Dalam keterangannya, sore hari ini, Kamis (4/5/2023), di Sarinah, Jakarta Pusat, Jokowi mengatakan memang tidak mengundang NasDem.
Alasannya, NasDem sudah punya koalisi yang berbeda dengan parpol-parpol yang diundang, menjelang Pemilu 2024.
Sementara, enam partai yang hadir yaitu PDI Perjuangan, Golkar, Gerindra, PKB, PAN, dan PPP ingin membentuk koalisi pada Pilpres mendatang.
“NasDem itu, kita bicara apa adanya ya, kan sudah memiliki koalisi sendiri. Ini gabungan partai yang kemarin berkumpul kan juga ingin membangun kerja sama politik yang lain,” ujarnya.
Kalau ada NasDem, maka strategi politik yang direncanakan keenam parpol tersebut bisa terbaca.
Lebih lanjut, Jokowi menyebut tidak ada pelanggaran konstitusi yang dilakukannya lantaran mengundang pimpinan partai politik ke Istana.
Menurutnya, sebagai politikus dia punya hak untuk berpolitik. Tapi, nanti begitu KPU sudah menetapkan calon presiden dan calon wakil presiden untuk Pilpres 2024, Jokowi selaku Presiden bilang akan bersikap netral.
Sebelumnya, Presiden menggelar pertemuan tertutup dengan enam ketua umum parpol, Selasa (2/5/2023), di Istana Kepresidenan, Jakarta.
Selama sekitar tiga jam, Jokowi membahas dinamika politik menjelang Pemilu 2024 bersama Megawati Soekarnoputri Ketua Umum PDI Perjuangan, Airlangga Hartarto Ketua Umum Partai Golkar, dan Prabowo Subianto Ketua Umum Partai Gerindra.
Hadir juga Muhaimin Iskandar Ketua Umum PKB, Zulkifli Hasan Ketua Umum PAN dan Muhammad Mardiono Pelaksana Tugas Ketua Umum PPP.
Merespons tidak adanya undangan buat partainya, Johnny Plate Sekretaris Jenderal DPP Partai NasDem mengatakan tidak khawatir kalau tidak dianggap lagi sebagai rekan koalisi pendukung Jokowi.
Politikus yang sekarang menjabat Menteri Komunikasi dan Informatika itu menyebut NasDem tetap berkomitmen mendukung pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin sampai tuntas 2024.
Seperti diketahui, NasDem sudah membangun kekuatan politik bernama Koalisi Perubahan untuk Persatuan bersama Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Demokrat.
Ketiga parpol itu berupaya memenangkan Anies Baswedan sebagai Presiden yang akan menggantikan Jokowi.(rid/ipg)