Sabtu, 23 November 2024

Penobatan Raja Charles Diklaim Istana Buckingham akan Dorong Ekonomi Inggris

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Ilustrasi Raja Charles. Foto: Reuters

Pihak Istana Buckingham mengklaim upacara penobatan Pangeran Charles sebagai Raja, pada Sabtu (6/5/2023) pekan ini akan menjadi pendorong ekonomi Inggris.

Upacara pemahkotaan Pangeran Charles dan istrinya Camilla yang akan dilaksanakan di Westminster Abbey, London digelar dengan berbagai perayaan, pertunjukan, dan arak-arakan termegah dalam satu generasi terakhir.

Melansir Antara dan Reuters, dalam acara penobatan kali ini akan melibatkan ribuan personel militer dalam prosesi sepanjang sekitar 1,6 kilometer di pusat Kota London.

Diketahui, sekitar 7.000 personel angkatan bersenjata Inggris akan terlibat dalam tugas seremonial, dengan lebih dari 4.000 orang, termasuk band militer, akan ambil bagian dalam prosesi dari gereja kembali ke Istana Buckingham, di mana raja dan ratu yang baru dinobatkan akan diberikan penghormatan kerajaan di taman.

Sesudahnya, para bangsawan yang hadir akan melambaikan tangan kepada orang banyak dari balkon Istana Buckingham, dan akan ada penerbangan pesawat militer.

“Ini akan menjadi arak-arakan yang megah dan momen yang membanggakan dalam sejarah nasional kita,” kata Earl Marshal Edward Fitzalan-Howard, Duke of Norfolk sekaligus bangsawan senior Inggris.

Seperti yang telah diumumkan pihak istana sebelumnya, acara penobatan untuk Charles itu sendiri akan berbeda dengan penobatan untuk Ratu Elizabeth tujuh dekade lalu, sehingga mencerminkan era yang berbeda.

Hanya akan ada 2.300 tamu di Westminster Abbey dibandingkan dengan 8.000 tamu yang menonton acara penobatan Ratu Elizabeth pada tahun 1953, meskipun 100 kepala negara masih akan hadir. Upacara penobatan Charles juga akan jauh lebih singkat durasinya.

Di samoing itu, para kritikus mempertanyakan biaya penobatan yang mewah, di saat yang sama publik menghadapi krisis biaya hidup. Tetapi seorang juru bicara istana mengatakan, ada laporan bahwa lebih dari 1 miliar poundsterling (sekitar Rp18,4 triliun) diperkirakan mengalir ke Inggris.

“Bukan hak saya untuk mengatakan seberapa akurat angka-angka itu. Tetapi yang pasti teori itu berkaitan, bahwa perayaan tersebut merupakan dorongan ekonomi yang sangat besar bagi bangsa,” kata Juru Bicara Istana Buckingham.(ant/zan/ihz/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs