Jumat, 22 November 2024

Ingatkan Ancaman Perubahan Iklim, Pengamat Lingkungan Unair Ajak Masyarakat Mitigasi dan Adaptasi

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Ilustrasi perubahan iklim. Foto: Pexels

Wahid Dianbudiyanto Pengamat Lingkungan Universitas Airlangga (Unair), mengingatkan masyarakat soal adanya perubahan iklim yang menurutnya, dapat memperburuk keadaan.

Dia menyebut gelombang panas ekstrem hingga El Nino diprediksi akan terjadi dan berdampak kepada sejumlah negara Agustus mendatang, termasuk Indonesia.

Global warming terjadi karena adanya emisi gas rumah kaca yang menyelubungi bumi, sehingga panas matahari terperangkap. Sedangkan El Nino, terjadi karena siklus alami di laut tropis samudera pasifik,” ucapnya pada Rabu (3/5/2023).

Meski secara sains, peristiwa El Nino dan global warming belum dapat dikatakan berhubungan karena perbedaan event yang cukup besar, tetapi ia menyebut keduanya dapat berdampak terhadap perubahan iklim.

Dalam menyikapi perubahan iklim itu, ia mengungkapkan terdapat dua hal mendasar yang perlu dipersiapkan, yaitu mitigasi dan adaptasi.

Untuk upaya mitigasi atau pencegahan, masyarakat dapat mulai hidup dengan green lifestyle, yakni salah satunya dengan aktivitas menanam pohon.

Meski menanam pohon merupakan aksi adaptasi, ia mengatakan hal itu juga bisa disebut sebagai upaya mitigasi. Pohon dapat menyerap karbondioksida, sehingga mampu mengurangi dampak pemanasan global.

“Pohon juga dapat menjaga sumber air tetap hidup, hal ini dapat digunakan sebagai upaya mitigasi saat terjadinya kemarau panjang,” ucapnya.

Sedangkan untuk adaptasi lainnya, dia mengatakan masyarakat harus bersiap dengan suhu tinggi akibat El Nino, atau curah hujan ekstrim akibat perubahan iklim. Contohya seperti mengurangi aktivitas di luar rumah.

“Mungkin bisa juga mulai dibiasakan menggunakan sunscreen untuk menjaga kesehatan kulit di bawah sengatan matahari,” pungkasnya.(ris/bil/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs