Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut V Surabaya akan menggelar Kejuaraan Nasional GTX-MX Kasal Cup JC Supertrack 2023 seri pertama di Sirkuit Motocross Gajah Mada Lantamal V, Jetis, Mojokerto, pada 6-7 Mei 2023.
Laksma TNI Supardi, Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Dan Lantamal) V Surabaya menyatakan bahwa gelaran balap grasstrack itu merupakan hasil kolaborasi dengan Pemerintah Kota Mojokerto di lahan milik TNI AL yang disulap menjadi track balap.
“Tujuan kami menggelar event ini yakni dalam rangka meningkatkan prestasi dan mencari bibit-bibit bakat kejuaraan otomotif, terutama di balap grasstrack. Karena adanya pandemi Covid-19 (kejuaraan) grasstrack jadi pause, pebalap menjadi antusias mengikuti kejuaraan ini,” jelas Laksma Supardi ketika on air di Radio Suara Surabaya, Rabu (3/5/2023).
Dalam kesempatan yang sama, Kolonolel Laut Dedi Sugiarto Lantamal V Surabaya mengatakan hal senada, bahwa antusiasme masyarakat untuk mengikuti Kejurnas balap grasstrack cukup tinggi.
“Antusiasme masyrakat sangat tinggi. Saat ini, peserta sudah mencapai 167 orang yang mendaftar secara online. Namun, para pebalap juga bisa langsung mendaftar pada hari-h pelaksanaan balap di lokasi kejuaraan,” terangnya.
Dirinya juga mengatakan, kejuaraan balap ini juga mampu menarik perhatian peserta dari mancanegara.
“Kami mendapatkan informasi bahwa ada peserta dari Malaysia dan Singapura yang mendaftar. Saat ini mereka sedang mengurusi perizinan,” tambah Dedi.
Teknis kejuaraan ini, Dedi menjelaskan, akan ada juara di masing-masing seri hingga laga final yang rencananya akan digelar di Sumatra Utara. Sementara itu seri kedua akan digelar di Salatiga.
“Untuk seri keempat nanti bisa digelar di Gresik atau di Karangpilang, itu tergantung kesiapan,” jelas Dedi
Sementara itu, peserta balap ini tidak dibatasi untuk menggunakan motor tertentu. Ia menjelaskan, peserta boleh menggunakan motor modifikasi, tidak harus menggunakan motor cross untuk memperingan beban peserta agar tidak mengeluarkan biaya yang berlebih.
Sedangkan, untuk masyarakat yang ingin menonton secara langsung di lokasi balapan, tidak akan dikenakan biaya.
Di samping itu, Dida Bayu salah seorang pendengar Radio Suara Surabaya yang juga seorang mantan pebalap grasstrack di tahun 80-an mengatakan bahwa dengan adanya kejuaraan ini bisa membina generasi muda untuk meninggalkan balap liar.
“Kalau memang diadakan lagi, bisa membina generasi muda untuk meninggalkan balapan liar. Kalau ada sirkuit kan lebih bagus,” ucapnya.
Saat ditanya apakah dia ingin mengikuti kembali balap grasstrack, ia mengatakan akan lebih memilih menjadi penonton karena sudah dimakan umur.
“Hahaha ya ndak bisa, kalau untuk nonton oke. Ya mudah-mudahan bisa nonton di sana,” tutupnya.(ihz/ipg)