Sabtu, 23 November 2024

Penembakan Kantor MUI, Asrorun Ni’am: Jangan Ada Spekulasi di Luar Hukum

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Asrorun Ni'am Sholeh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Fatwa memberikan keterangan kepada wartawan pasca penembakan di kantor MUI, Jakarta, Selasa (2/5/2023). Foto : Faiz Fadjarudin suarasurabaya.net

Asrorun Ni’am Sholeh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) bidang Fatwa mengingatkan peristiwa penembakan di kantor MUI jangan dijadikan spekulasi di luar masalah hukum.

Dia berharap aparat penegak hukum mengusut tuntas peristiwa penembakan yang menyebabkan dua orang pegawai MUI terluka.

“Kami minta peristiwa itu diusut tuntas. Jangan dijadikan spekulasi di luar hukum,” ujar Asrorun di kantor MUI, Selasa (2/5/2023).

Dia menjelaskan, waktu terjadi peristiwa penembakan di Kantor MUI, pihaknya sedang melakukan rapat pimpinan di lokasi yang sama.

Asrorun mengakui kalau salah satu pembahasan dalam rapat tersebut memang cukup sensitif.

“Karena membahas masalah keagamaan yang muncul di publik beberapa waktu ini. Salah satunya terkait tata cara azan yang viral karena tidak umum seperti yang dilakukan umat Islam kebanyakan. Kemudian terkait juga dengan saf salat yang viral dilakukan di salah satu pondok pesantren,” imbuhnya.

Sementara terkait adanya surat ancaman yang beredar sebelum terjadinya penembakan, Asrorun mengungkapkan kalau surat ancaman itu belum terverifikasi. Terlebih sosok pelaku penembakan sebelumnya tidak dikenal pihak MUI.

“Itu kan belum terverifikasi ya, apakah benar ada atau tidak, kami tidak ada satu pun yang mengenali sosok yang bersangkutan,” katanya.

Sementara itu, Kombes Pol Komarudin Kapolres Metro Jakarta Pusat mengatakan pelaku penembakan adalah seorang pria asal Lampung berinisial M berusia 60 tahunan.

“Untuk motif pelaku melakukan penembakan masih didalami. Pelaku datang ke kantor MUI pukul 11.24 WIB dan menanyakan ke resepsionis keberadaan Ketua MUI,” kata dia.

“Pelaku diadang untuk tidak ke lantai atas tempat Pimpinan MUI sedang rapat. Pelaku kemudian menembak dan mengenai punggung resepsionis. Setelah menembak, pelaku sempat lari keluar tapi diamankan oleh petugas,” tegas Komaruddin.

Tidak lama kemudian pelaku pingsan. Setelah dicek dokter, pelaku ternyata sudah meninggal dunia.

Untuk jenis senjata, kata Komaruddin, adalah airsoft gun, karena ditemukan juga dua tabung gas kecil di dalam tas pelaku, serta magasin peluru.(faz)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs