Timnas 3X3 Putri telah mengumumkan skuad yang akan membawa nama Indonesia di SEA Games 2023 Kamboja 5-17 Mei 2023 mendatang.
Adapun empat nama yang jadi roster adalah Adelaide Wongsohardjo, Agustin Gradita Retong, Dyah Lestari, dan Kimberley Pierre Louis. Komposisi ini setengahnya berbeda dengan skuad saat bertarung di SEA Games Hanoi 2021 lalu.
Diketahui saat itu, Timnas 3X3 Putri menurunkan kuartet Dewa Ayu Made Sriartha Kusuma Dewi, Kimberley Pierre Louis, Adelaide Wongsohardjo, dan Nathania Claresta Orville.
Komposisi ini mampu mencetak sejarah di SEA Games Hanoi, dengan Timnas 3X3 Putri untuk kali pertama mempersembahkan medali sepanjang keikutsertaannya di multievent antarnegara ASEAN itu.
July Wong Headcoach Timnas 3X3 Putri mengatakan, perubahan komposisi roster ini harus dilakukan karena menyesuaikan kebutuhan. Apalagi dalam menghadapi persaingan di SEA Games Kamboja, tim butuh seorang shooter.
“Semua pemain sangat hustle (bersemangat). Pertimbangan atas perubahan komposisi roster lebih karena kita melihat kebutuhan tim yang butuh shooter,” ungkap Coach July dalam keterangannya yang diterima, Minggu (30/4/2023).
Pada SEA Games 2023 Kamboja nanti, Timnas 3X3 Putri memulai perjuangan dari Pool B bersama Malaysia, Singapura, dan tuan rumah Kamboja.
Pertandingan akan dimulai dengan melawan Singapura pada 6 Mei 2023 pukul 10.00 WIB. Kemudian melawan Malaysia dan Kamboja pukul 13.00 WIB, dan 15.20 WIB di hari yang sama.
Untuk bisa melaju ke babak selanjutnya, Timnas 3X3 Putri harus finish di urutan dua besar Pool B. Kemudian mereka akan menantang dua besar dengan sistem silang dari Pool A yang diisi Thailand, Laos, Filipina, dan Vietnam.
Christopher Tanuwidjaja penanggung jawab Timnas 3X3 Putri sangat optimistis komposisi baru ini bisa berikan yang terbaik di Kamboja nanti.
Mereka sudah teruji di FIBA Asia Cup 2022 di Singapura. Saat itu, mereka sukses cetak sejarah dengan menyabet medali perunggu usai finish di peringkat ketiga.
“Kami berharap dengan komposisi ini kita bisa memberikan prestasi lebih baik dari capaian di Hanoi. Saat itu kami mendapatkan medali perunggu,” ujar Christopher Tanuwidjaja.
“Semoga Kimberley bisa main lepas, dia masih dalam suasana berduka. Belum lama ini saudara kembarnya meninggal dunia,” lanjut Itop sapaan akrabnya. (bud/bil/iss)