Pengurus Provinsi (Pengprov) Olahraga Paralayang Jawa Timur memberangkatkan tim ke Palu, Sulawesi Tengah, untuk mencari informasi dan perkembangan belum ditemukannya tiga atlet sejak peristiwa gempa dan tsunami di sana.
“Satu tim ada tiga orang yang diberangkatkan ke Palu dan dijadwalkan ke sana pagi ini,” ujar Supratomo Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Jatim ketika ditemui usai mengikuti upacara Hari Kesaktian Pancasila di Grahadi Surabaya, Senin (1/10/2018).
Pihaknya mengaku juga terus memantau perkembangan informasi dan menunggu laporan terkait tiga atlet paralayang yang belum diketahui keberadaannya tersebut.
Ketiganya masing-masing atas nama Reza Kambey, Ardi kurniawan dan Fahmi Ruddo yang diperkirakan berada di Hotel Roa-Roa saat peristiwa gempa dan tsunami terjadi.
“Mereka belum diketahui posisinya, tapi perkiraannya berada di Hotel Roa-Roa, Sebab informasinya mereka juga menginap di sana,” ucap Tom, sapaan akrabnya seperti dilansir Antara.
Sedangkan, atlet dan pelatih lainnya sudah berhasil ditemukan, baik yang dalam kondisi luka-luka maupun sehat, yakni Rama, Sugeng Santoso, Rizky D, Gigih Iman dan Viki Mahardika.
“Mereka sudah dievakuasi dan ditempatkan di lokasi yang aman. Khusus Sugeng, dia adalah pelatih yang tahun lalu mendapat penghargaan di peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) dan sekarang sudah dievakuasi di Malang,” katanya.
Sementara itu, BMKG menyebutkan gempa berkekuatan 7,4 Skala Richter (SR) dengan terpusat di kedalaman 10 kilometer pada 27 kilometer timur laut Donggala, Sulawesi Tengah, terjadi pada Jumat (28/9/2018), pukul 17.02 WIB.
Gempa ini telah memicu tsunami setinggi 0,5 hingga enam meter di pesisir barat Sulawesi Tengah.
Berdasarkan catatan Tim Aksi Cepat Tanggap (ACT), terdata jumlah korban meninggal dunia akibat gempa bumi dan tsunami di Donggala-Palu Sulawesi Tengah sebanyak 1.203 orang. (ant/dwi)