Sabtu, 23 November 2024

Batik dan Filosofi yang Tersimpan di Setiap Motifnya

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Batik. Foto: 2.bp.blogspot.com

Salah satu budaya indonesia yang telah mendunia, tertuang di atas kain dengan berbagai motif. Apalagi kalau buka batik.

Identik dengan warna coklat, batik menjadi salah satu identitas bangsa yang digemari berbagai kalangan. Secara harfiah batik berasal dari kata dalam bahasa Jawa amba dan titik atau menulis titik. Hal ini merujuk pada proses pembatikan yang menggabungkan titik demi titik lilin ke atas kain hingga membentuk corak yang menarik. Bahkan tak jarang batik dijadikan sebagai item fashion yang banyak diminati.

Lebih dari sekedar budaya dan alternatif fashion, ternyata setiap macam corak dan motif batik memiliki filosofi tersendiri.

Kawung Picis


Foto: batik-tulis.com

Namanya motif Kawung Picis. Seperti bulat yang ditengahnya terdapat tanda silang yang menunjukan empat arah mata angin dengan satu bulatan kecil di pusat persilangan garis.

Motif ini melambangkan kemanapun manusia pergi, ke penjuru mata angin manapun, manusia harus senantiasa ingat akan asal-usulnya. Selain itu, motif ini juga melambangkan bahwa sebagai pemimpin, harus mampu menggerakkan dan mengendalikan ke arah perbuatan baik dan bermanfaat.

Selain itu, adanya titik pusat di tengah motif tersebut, menggambarkan bahwa hati nurani adalah pusat jiwa seseorang untuk mencapai keseimbangan baik-buruk.

Motif Grompol


Foto: Paradise Batik

Motif satu ini pasti tak asing lagi. Menampilkan bulatan-bulatan kecil yang sederhana dan tersusun rapi, biasanya batik dengan motif grompol dipakai oleh ibu mempelai putri saat melakukan prosesi siraman.

Sebagaimana artinya, grompol dalam bahasa Indonesia berarti berkumpul atau bersatu. Dengan demikian motif ini membawa pengharapan agar berkumpulnya segala kebaikan dalam diri seseorang, mulai dari rizki, kebahagian, kesehatan, dan sebagainya.

Motif Mega Mendung


Foto: modelbajuinfo.blogspot.co

Mega mendung menjadi salah satu motif yang paling banyak digemari. Motif ini menyajikan gambaran unik yang menyerupai awan berbentuk wajik atau belah ketupat yang memanjang. Dalam motif ini, awan terkesan menggumpal dan memiliki gradasi warna, sehingga motif ini terkesan unik dan artistik.

Motif ini erat kaitannya dengan nilai ketuhanan. Dalam paham Taoisme, bentuk awan melambangkan dunia atas atau dunia yang begitu luas, bebas, dan bermakna.

Truntum Sri Kuncoro


armendasyifa.wordpress.com

Batik motif ini kental dengan warna coklat dan hitam. Seperti namanya, Truntum, yang dalam bahasa Indonesia berarti menuntun. Motif ini menggambarkan peran orang tua, yakni berkewajiban menuntun anaknya.

Maka dari itu, batik motif ini kerap kali dipakai orang tua pengantin saat upacara Panggih. Menuntun kedua mempelai agar memperoleh kebaikan dan keberuntungan dalam berumah tangga. (dim)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
33o
Kurs