Sebanyak delapan orang menjadi korban ledakan LPG di sebuah rumah di kawasan Candi Lontar Kulon gang 1, Surabaya. Semua korban saat ini dirawat di RSUD dr. Soetomo dan RS Muji Rahayu.
Para korban adalah suami dan istri pemilik rumah, lalu dua saudara mereka yang tinggal di rumah itu, dan empat karyawan. Menurut keterangan warga, perempuan pemilik rumah kondisinya sedang hamil.
Untuk korban yang dirawat di RSUD dr. Soetomo adalah SM (40), TM (21), SA (26) ketiganya mengalami luka bakar 80 persen. Kemudian GS (24) mengalami luka bakar 30 persen.
Kemudian yang dirawat di RS Mujirahayu yakni YS (20) dan JN yang kini sedang ditangani dokter dan persiapan dirujuk ke RSUD dr. Soetomo.
Sudarmanto Ketua RT 5 RW 14 Candi Lontar mengaku sempat mendengar dua ledakan sebelum api berkobar. Ledakan pertama terdengar sangat keras hingga radius 150-200 meter.
Akibat ledakan pertama itu, pagar depan rumah terhempas ke jalan dan atap rumah bagian depan jebol. Kebakaran itu berdampak besar di bagian tengah rumah.
“Baru pada ledakan kedua keluar api, tapi suaranya nggak terlalu keras,” katanya waktu ditemui di lokasi, Kamis (20/4/2023).
Sudarmanto juga menuturkan sebelum terjadi ledakan, aktivitas di rumah tersebut terlihat para karyawan sedang mengangkat beberapa LPG.
Kemudian Nunik Wijayanti tetangga sekitar mengatakan kondisi para korban setelah terjadi peristiwa itu mengalami luka bakar yang cukup parah.
“Ini (tangan dan badan) sudah mengelupas,” ujarnya.
Kata Nunik, dalam beberapa minggu terakhir pemilik agen LPG tersebut sedang memasok LPG dengan jumlah yang cukup banyak. Sejumlah LPG memang terlihat menumpuk di bagian depan rumah korban.
Pantauan suarasurabaya.net di lokasi, peristiwa kebakaran ini tidak sampai berdampak parah ke rumah-rumah tetangga. Namun, bongkahan bangunan berserakan di depan rumah.
Kemudianz sebanyak sembilan hewan anjing peliharaan pemilik rumah turut menjadi korban. Tiga di antaranya mati dan sisanya berhasil selamat dan mendapat perawatan.
Di lokasi yang sama, Didik Irianto Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Surabaya mengatakan ruang penyimpnan LPG tidak terbakar namun atap rumah ambrol.
Kebakaran itu diduga karena kebocoran gas LPG. Sekarang, tim Inafis Polrestabes Surabaya sedang melakukan pengecekan di tempat kejadian kebakaran.
Untuk mengatasi kebakaran, letugas mengerahkan sebanyak 12 mobil pemadam. “Api padam sekitar pukul 16.47,” katanya.(wld/rid)