Jumat, 22 November 2024

Mengenal Penyakit Autoimun SLE yang Diidap Isyana Sarasvati

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Isyana Sarasvati, penyanyi dan penulis lagu. Foto: Instagram Isyana Sarasvati

Isyana Sarasvati, penyanyi dan penulis lagu mengabarkan dirinya tengah berjuang mengontrol penyakit autoimun Systemic Lupus Erythematosus (SLE).

Penyakit itu diketahuinya setelah menjalani serangkaian pemeriksaan medis.

“Mungkin banyak yang bertanya-tanya aku kenapa? kaya bolak balik RS beberapa waktu ke belakang. Intinya, akhir tahun lalu aku terdiagnosis autoimun, salah satunya SLE,” tulis Isyana pada unggahan Instagramnya Kamis (20/4/2023) pagi.

Setelah menjalani pengobatan di rumah sakit, sekarang menurut Isyana kondisinya sudah membaik.

“Sudah ditangani dengan sangat baik di sini, feeling so so much better nowww. Semangaat!,” tulisnya.

Perempuan berusia 29 tahun itu juga mengingatkan penggemarnya untuk menjaga kesehatan.

Please sayang sayang badan kalian. Kalau memang sudah kecapekan jangan diforsir, istirahat sejenak. Tidak apa-apa,” kata dia.

Lantas seperti apa penyakit autoimun Systemic Lupus Erythematosus (LSE)? 

Andri Reza Rahmadi dokter di RSUP Hasan Sadikin Bandung melalui laman Kementerian Kesehatan menyebutkan SLE merupakan salah satu penyakit autoimun reumatik yang bersifat sistemik.

Penyakit autoimun merupakan penyakit yang disebabkan gangguan sistem pertahanan tubuh akibat sistem imun seseorang tidak berfungsi dengan normal. Sehingga, menyerang sel-sel tubuhnya sendiri dan menyebabkan kerusakan organ tubuh.

SLE dapat mengenai banyak organ tubuh dengan tampilan klinis yang sangat beragam. Lupus dikenal juga sebagai penyakit seribu wajah, karena antara satu pasien dengan pasien lainnya memiliki manifestasi klinis yang berbeda-beda, dan sering menyerupai penyakit lain.

Tubuh kehilangan kemampuan untuk membedakan jaringan tubuh sendiri. Sehingga, memproduksi antibodi secara berlebihan. Kondisi itu akhirnya menyebabkan proses peradangan dan kerusakan jaringan.

Penyakit itu bisa menyerang semua usia, dari mulai bayi yang baru lahir sampai dewasa. Paling banyak dilaporkan menyerang perempuan dengan rentang usia 15-45 tahun.

Lupus memerlukan penanganan tim dokter ahli, karena variasi klinisnya beragam, baik untuk penegakkan diagnosis awal maupun tata laksana penyakitnya.

Semakin cepat ditemukan, semakin cepat pula penanganan medis yang dapat dilakukan, sehingga dapat mencapai perbaikan klinis (remisi) dan menjadikan penyakitnya terkontrol dengan baik.(iss/rid)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs