Sabtu, 23 November 2024

Cegah Stunting, Ahli Gizi Unair Kembangkan Penelitian Tepung Padat Gizi

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Inovasi tepung padat gizi untuk cegah stunting hasil penelitian Ahli Gizi FKM Unair. Foto: Unair

Annis Catur Adi Ahli gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (Unair) berhasil mengembangkan penelitian tepung padat gizi untuk mengatasi permasalahan stunting.

Pria yang juga ketua DPD Pergizi Pangan Jatim itu menyebut, balita dan anak-anak membutuhkan asupan gizi untuk menunjang tumbuh kembang. Tetapi, saat ini tidak banyak jenis makanan kaya gizi yang cocok untuk anak usia rentan.

“Penelitian ini menggunakan bahan baku pangan lokal bermutu gizi tinggi. Ikan lele kaya akan protein hewani dan tepung ubi fermentasi kaya akan prebiotik sehingga cocok untuk perbaikan gizi balita stunting,” jelasnya dalam keterangan yang diterima, pada Rabu (19/4/2023).

Ia menyampaikan, penelitian formulasi tepung komposit tinggi protein dan mengandung vitamin serta mineral bernama Tepung Multiguna N2O itu, tepat untuk perbaikan gizi, mengingat mudah dicampur dengan berbagai olahan pangan lain, seperti kue, roti, hingga lauk pauk.

Hasil karyanya itu, telah melalui proses uji laboratorium untuk melihat karakteristik produk dan uji keamanan pangan, serta sudah sesuai dengan ketentuan Standar Nasional Indonesia (SNI).

“Tepung ini sudah diuji di laboratorium yang terstandar Komite Akreditasi Nasional (KAN). Sehingga aman, bermanfaat, dan halal. Klaim tinggi protein dalam tepung juga telah sesuai dengan standar Peraturan BPOM Nomor 1 Tahun 2022 serta telah tersertifikasi halal,” paparnya.

Saat ini, kata dia, tepung itu sedang diajukan hak paten di fasilitasi Lembaga Inovasi, Pengembangan Jurnal, Penerbitan, dan Hak Kekayaan Intelektual (LIPJPHKI) Unair.

“Penerbitan jurnal dan sertifikasinya masih dalam proses. Semoga, tepung ini dapat dimanfaatkan masyarakat luas sebagai substitusi atau komplemen untuk menyehatkan makanan olahan rumah tangga maupun olahan industri,” tuturnya.

Ia juga berharap, penelitiannya itu bisa bermanfaat untuk mencegah kasus stunting di Indonesia dan dapat menjadi inspirasi bagi para peneliti lain, khususnya untuk dalam inovasi pangan lokal di Indonesia.

“Penelitian ini merupakan wujud nyata sumbangsih saya sebagai dosen peneliti dalam memberdayakan kesehatan masyarakat, terutama kelompok rawan gizi, melalui produk makanan yang enak, sehat, dan halal,” pungkasnya.(ris/ihz/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs