Jumat, 22 November 2024

Perputaran Ekonomi Saat Mudik dan Libur Lebaran Diproyeksikan Mencapai Rp240,1 Triliun

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Sandiaga Uno saat menyampaikan pemetaan preferensi wisatawan Tanah Air selama libur Lebaran 2023. Foto: Kemenparekraf

Sandiaga Salahuddin Uno Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) memproyeksikan perputaran ekonomi saat momen mudik dan libur Lebaran tahun ini akan meningkat dibanding tahun sebelumnya, bahkan diperkirakan akan mencapai Rp240,1 triliun.

Menparekraf menjelaskan, proyeksi perputaran ekonomi tersebut tidak lepas dari prediksi pertumbuhan pergerakan masyarakat saat musim mudik tahun ini yang diperkirakan naik sebesar 44,8 persen dibanding tahun lalu atau total sebesar 123,8 juta orang. Tahun lalu, jumlah pergerakan masyarakat ketika momen mudik sebesar 85,5 juta orang.

Beberapa faktor penunjang yang diprediksi menjadi penyebab kenaikan pergerakan masyarakat di antaranya adalah jumlah hari libur yang lebih panjang juga relaksasi kebijakan pembatasan perjalanan.

“Hal ini sesuai dengan strategi kita. Maka, dengan asumsi menggunakan basis pengeluaran wisatawan nusantara saat mudik lebaran periode 2019-2021 sekitar 1,94 juta, maka diproyeksikan perputaran ekonomi naik dari angka estimasi awal Rp150 triliun ke Rp240,1 triliun,” kata Menparekraf, mengutip keterangan di laman resmi Kemenparekraf, Rabu (19/4/2023).

Lebih lanjut Sandiaga menjelaskan, Kemenparekraf melalui Deputi Bidang Kebijakan Strategis melakukan survei lapangan ke beberapa lokus yang menjadi titik pergerakan mudik. Yaitu Pulau Jawa terutama Jateng dan Jabar (Cirebon), Sulawesi terutama Makassar, Lampung, dan Sumatra khususnya di daerah sekitar Kota Padang, sebagai jalur utama arus mudik untuk perwakilan wilayah barat tengah dan timur.

Lima daerah asal perjalanan terbanyak pada lebaran 2023 adalah Jawa Timur sebesar 17,1 persen, Jawa Tengah 15,1 persen, Jabodetabek 14,8 persen, Jawa Barat Non Bodebek 12,1 persen, dan Sumatra Utara 3,6 persen.

“Kemudian lima daerah tujuan perjalanan terbanyak adalah Jawa Tengah sebesar 26,45 persen, Jawa Timur sebesar 19,87 persen, dan beberapa daerah lainnya,” ujar Sandiaga.

Selain itu, Kemenparekraf juga melakukan survei secara online yang dilakukan mulai 31 Maret hingga 28 April 2023. Berdasarkan data sementara survei hingga 14 April 2023, sebanyak 77,6 persen responden menyatakan akan melakukan perjalanan mudik selama libur Lebaran 2023 dan 92 persen responden menyatakan akan berwisata selama periode libur Lebaran 2023.

Adapun untuk preferensi daya tarik wisata, responden yang memilih pantai/danau/laut sebesar 64,5 persen, pusat kuliner 54 persen, pegunungan/agrowisata 51,3 persen, taman rekreasi 36,5 persen, dan desa wisata 29,6 persen.

“Ini adalah peluang buat rekan-rekan semua dalam upaya memperkuat kebangkitan ekonomi dan terbukanya lapangan kerja,” kata Sandiaga.

Nia Niscaya Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf menambahkan, dari hasil survei juga diketahui bahwa masyarakat yang tidak mudik sebesar 92 persen menyatakan juga akan berwisata di momen libur Lebaran dengan memilih destinasi di sekitar lokasi sekitar.

“Jadi intinya semua orang ingin berwisata,” kata Nia.

Lebih lanjut Nia mengajak, dalam merencanakan liburan masyarakat hendaknya dapat melakukan perencanaan dari jauh-jauh hari. Berdasarkan hasil survei tersebut juga, diketahui sebanyak 63,4 persen menyatakan merencanakan liburan mereka kurang dari satu bulan.

“Ketika (memesan perjalanan) last minute, pasti harga menjadi mahal. Ini juga menjadi satu hal yang harus kita edukasi kepada masyarakat bahwa berlibur itu direncanakan dari jauh-jauh hari. Marilah jadi traveler yang bijak merencanakan perjalanan yang jauh lebih awal sehingga harga-harga pasti lebih bagus,” ujarnya.(dfn/rst)

Bagikan
Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs