Massa angkutan mudik Lebaran mulai terlihat di Terminal Purabaya, sejak Jumat (14/4/2023) kemarin. Jumlah penumpang harian merangkak naik dari ribuan menjadi belasan ribu.
Niken Sari Wulandari Koordinator Pelayanan Terminal Purabaya menyebut, jumlah penumpang bus Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) per hari bisa mencapai lima ribuan orang. Sementara untuk Antar Kota Antar Provinsi (AKAP), mencapai tiga ribuan orang.
“Dalam provinsi (AKDP) empat hingga lima ribuan per hari, kalau antar provinsi (AKAP) dua sampai tiga ribuan. Total semuanya sekitar sembilan ribuan,” kata Niken kepada suarasurabaya.net di Terminal Purabaya, Sabtu (15/4/2023).
Puncaknya, lanjut Niken, diprediksi mulai terjadi pada 18 April 2023 atau sehari sebelum cuti bersama dimulai. Perkiraannya akan terjadi kenaikan 17 persen dibanding momen yang sama tahun lalu.
“Sekarang ini sudah sebelas ribuan (mulai masa angkutan mudik 14 April). Tahun lalu, H-1 cuti Lebaran itu penumpangnya 17 ribuan. (Sehari sebelum cuti Lebaran) tahun ini lebih banyak (dari tahun lalu) karena tidak ada PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat),” bebernya.
Seiring meningkatnya jumlah penumpang, Niken mengungkapkan Terminal Purabaya juga menambah pengawasan terutama keamanan bagi para pemudik. Salah satunya keberadaan puluhan calo di Terminal Purabaya yang mulai dipetakan dan dikurangi.
“(Pengawasan) terhadap orang-orang yang mengantar, keamanan dalam terminal, juga kebersihan. Intinya menjaga keamanan biar nyaman. Kita mengurangi (calo). Sudah ada teman-teman yang mencari tahu, calo-calo di sini mana saja,” terangnya.
Niken tak menampik jika seharusnya tidak boleh ada calo dalam terminal, namun ia meminta penumpang untuk lebih waspada.
“Harusnya tidak boleh ada calo. Tapi, penumpang harus pintar-pintar untuk memilih, waspada sendiri dan teliti kalau beli tiket di mana,” tambahnya.
Caranya, imbuhya, bagi penumpang bus AKAP bisa memesan tiket di loket resmi dekat meja informasi. Sementara penumpang bus AKDP, diminta langsung mencari bus yang akan dinaiki melalui jalur keberangkatan dan hanya menyerahkan uang pada kru bus ketika sudah naik.
“(Kalau yang menawarkan di jalur penghubung antara ruang tunggu ke jalur keberangkatan) itu cuma mengarahkan saja, cari penumpang yang sesuai bus dia. (Penumoang) gak usah memberi uang, cukup bayar di atas bus. Tidak boleh mengasih uang ke selain petugas dalam bus. Karena yang lain, pasti calo,” tandasnya. (lta/bil/iss)