Di antara para wisudawan yang dikukuhkan, Universitas Narotama (Unar) Surabaya, beberapa dari mereka mendapatkan predikat Cum Laude karena pencapaian mereka semasa kuliah yang memuaskan.
Rumaisah Hidayatillah mahasiswi program studi Teknik Informatika, Prastiwi program studi Sistem Informasi, dan Ahmad Irvan program studi Akuntansi yang ketiganya lulus dan mendapatkan predikat Cum Laude.
Rumaisah Hidayatillah program studi Teknik Informatika memiliki indeks prestasi kumulatif (IPK) sebesar 3,79 dengan tugas akhir berjudul Analisis Partisipasi Politik Publik dalam Pilkada Menggunakan Metode Naive Bayes.
Icha sapaan Rumaisah Hidayatillah, melakukan penelitian penggalian data dari media sosial Twitter untuk mengumpulkan data dalam proses Pilkada Jawa Tengah antara dua calon, Ganjar Pranowo dan Sudirman Said.
“Saya membuat program Twitter Crawling dengan sumber data dari Twitter. Aplikasi ini mengambil tweet dengan kata kunci Ganjar Pranowo dan Sudirman Said untuk mendapatkan reaksi pengguna Twitter terhadap kedua calon selama 1 bulan,” terang Icha.
Dengan aplikasi tersebut Icha mendapatkan reaksi yang dikategorikan menjadi 3 tingkatan, yaitu high, medium, dan low.
“Hasilnya, ada 9.972 data tweet dengan akurasi sebesar 76 persen untuk Ganjar Pranowo dan 4.821 tweet dengan akurasi 68 persen untuk Sudirman Said, dengan jumlah reaksi pada Ganjar Pranowo yang lebih banyak,” ujar Icha yang lahir 27 April 1997 itu.
Saat ini, Icha dan dosen pembimbingnya sedang dalam proses penulisan jurnal internasional dengan harapan bisa menjadi referensi bagi peneliti selanjutnya untuk mengembangkan program tersebut.
Sedangkan mahasiswi peraih predikat wisudawan terbaik dari Sistem Informasi, Prastiwi, berhasil meraih IPK 3,76 dengan tugas akhir: Arsitektur Enterprise pada Bidang Pendidikan dengan Kerangka Kerja Togaf (Studi Kasus: SDN Kalisari 1 No. 242 Surabaya).
Prastiwi membuat perancangan NFC bracelet yang dapat memantau kegiatan para siswa pada saat berada dilingkungan sekolah.
NFC atau near field communication merupakan teknologi komunikasi jarak pendek yang ditanamkan kedalam gelang, dan dapat digunakan siswa sebagai media bertransaksi disekolah, seperti presensi kehadiran siswa, presensi pengunjung perpustakaan, transaksi peminjaman dan pengembalian buku, hingga transaksi pembelian makanan dan minuman.
Kegiatan yang dilakukan siswa pada saat berada disekolah dapat dipantau oleh orang tua melalui aplikasi smartphone, namun tidak hanya memantau kegiatan siswa saja, aplikasi ini juga dapat mengatur saldo pemakaian transaksi pembelian makanan dan minuman harian.
Aplikasi smartphone ini terintegrasi dengan aplikasi desktop yang berada di sekolah, sehingga materi pelajaran, catatan khusus, hingga tugas dan diskusi yang diberikan guru disekolah, dapat diunduh orang tua pada aplikasi smartphone mereka.
Perancangan arsitektur enterprise NFC bracelet menggunakan kerangka kerja (framework) Togaf. Dimana Togaf merupakan salah satu framework yang memiliki keunggulan sistematis dan terstruktur.
Perancangan arsitektur enterprise terdiri dari 10 tahapan yakni: tahap pendefinisian bagaimana menelakukan arsitektur enterprise, analisa kebutuhan pengguna di SDN Kalisari 1, perancangan visi dan misi untuk SDN Kalisari 1, perancangan model aktifitas, perancangan database dan aplikasi, penggambaran struktur teknologi yang dibutuhkan, mengevaluasi model yang telah di rancang sebelumnya, penyusunan urutan prioritas implementasi, dan pemastian program solusi berhasil diterapkan.
Dengan hasil luaran berupa blueprint (cetak biru) yang dapat menyelesaikan permasalahan siswa yang terjadi dilingkungan sekolah maupun masalah internal SDN Kalisari 1, seperti bullying, tingkat kesibukan orang tua, tidak adanya dokumentasi kegiatan, dan manajemen data yang berulang.
“Oleh karena itu gelang ini saya rancang untuk menyimpan data kegiatan yang dilakukan anak. Dari mulai buku apa yang mereka baca di perpustakaan, makanan apa yang mereka beli di kantin, hingga jadwal pelajaran, yang kemudian informasi tersebut akan terkirim ke ponsel pintar milik orangtua mereka,” terang Tiwi panggilan Prastiwi.
Sementara itu, wisudawan terbaik dan Cum Laude dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis program studi Akuntansi, yaitu Ahmad Irvan dengan IPK 3,68 membuat tugas akhir: Analisis Penyebab Munculnya Kecurangan Pemalsuan Berkas Promo Disc Off Invoice; (Studi Kasus pada PT. PTT Surabaya).
Irvan adalah mahasiswa kelas sore Universitas Narotama karena harus bekerja di pagi dan siang hari.
“Saya merasa sangat terbantu dengan fleksibilitas jadwal perkuliahan yang dimiliki oleh Universitas Narotama. Para dosen pun sangat mendukung dan mendorong mahasiswanya untuk bekerja sambil kuliah,” ujar Ahmad Irvan kelahiran Banyuwangi.
Irvan tidak hanya mengantongi ijazah, namun juga 2 sertifikat profesi di bidang Juru Buku dan Perangkat Lunak Perkantoran yang didapat dari pelatihan di LSP Universitas Narotama Surabaya.
“Saat ini sangat penting untuk menjadi lulusan yang tidak hanya berbekal ijazah namun juga sertifikat pendamping. Jadi kita memiliki keterampilan dan nilai lebih saat memasuki dunia kerja,” pungkas Irvan, Rabu (3/10/2018).
Ketiga mahasiswa sudah mengikuti wisuda Universitas Narotama 2018, dan diharapkan memberikan inspirasi bagi mahasiswa-mahasiswa lainnya, agar dapat meraih prestasi maksimal.(tok/ipg)