Menuju 10 hari terakhir bulan Ramadan, ratusan jemaah berbondong-bondong mengunjungi Masjid Al Akbar Surabaya untuk menjalani Qiyamul Lail dengan Itifikaf di malam 21 Ramadan.
Dari pantau suarasurabaya.net, kawasan masjid didatangi jemaah sejak pukul 00.30 WIB dini hari. Bahkan sejumlah jemaah antusias datang lebih awal karena ingin melakukan ‘malam ganjil’ pertama di Masjid Al Akbar.
Randi Raharja, warga Kenjeran Surabaya mengatakan kalau malam ini merupakan ibadah itikaf pertamanya di Masjid Al Akbar. Ia pun tertarik menghabiskan malam itifak di sini setelah diajak para saudaranya.
“Mungkin ibadah lebih tenang di sini. Apalagi masjid ini sudah melekat buat warga Surabaya, jadinya ke sini,” kata Randi, Rabu (12/4/2023).
Selain menarik bagi warga Surabaya sendiri, jemaah asal luar kota juga tidak absen menyambut malam ke 21 Ramadan di Masjid Al-Akbar.
Mereka adalah Asmi asal Sidoarjo dan Dedi Setio asal Jombang. Asmi seorang remaja perempuan itu datang ke Al Akbar bersama satu keluarganya.
Bahkan, tahun ini sudah ketiga kalinya keluarga Asmi itu beribadah pada malam ganjil di Al Akbar. Menurutnya suasana masjid cukup tenang, sehingga ibadah bisa lebih khusyuk.
“Suasananya enak, kayak dingin gitu. Hati jadi tenteram. Tiap malam ganjil selalu ke sini sama keluarga,” tutur Asmi.
Sementara Dedi Setio, yang datang bersama rombongan kerabatnya juga mengaku ini itifak pertamanya di Masjid Al Akbar. “Ini iktikaf pertama saya di sini, diajak teman juga tadi ke sini,” ucap warga Jombang itu.
Ibadah Qiyamul Lail pun dimulai sekitar pukul 01.00 – 01.30 WIB dengan agenda tausiyah, dzikir dan muhasabah. Helmy Noor Humas Masjid Al Akbar mengatakan selama Qiyamul Lail 10 hari akhir Ramadan bakal dipimpin dua imam secara bergantian.
“Yaitu KH Abdul Hamid Abdullah dan KH Ahmad Muzakky Alhafidz,” katanya.
Setelah agenda tausyiah hingga muhasabah selesai. Imam akan meimpin shalat tahajut dan shalat tasbih dengan masing-masing empat rakaat dua salam. Dilanjutkan shalat hajat dua rakaat dan diakhiri sujud syukur.
“Itu berlangsung mulai 01.30-03.00 WIB. Kemudian lanjut sahur bersama yang disipakan panitia masjid. Tapi karena terbatas saya mengimbau agar jemaah bisa membawa bekal sendiri,” imbuh Helmy.
Selain itu, Helmy mengungkapkan kalau selama qiyamul lail ini Masjid Al Akbar dibantu oleh relawan GenZi (Generasi Z Islami) yang bertugas untuk melayani para jemaah.
Kata Helmy, antusias remaja yang berminat menjadi relawan Genzi untuk qiyamul lail cukup tinggi. Dirinya menyebut relawan seperti ini merupakan yang pertama kalinya ada di Indonesia.
“Insyaallah baru kali di Indonesia ada Relawan GenZi untuk Qiyamul Lail,” ujar Helmy.
Selain relawan GenZi, Masjid Al Akbar menerbitkan Peta Qiyamul Lail yang berisi klasterisasi jamaah dan akses masuknya, untuk kelancaran dan kenyamanan ibadah qiyamul lail.
Untuk jamaah perempuan berada di zona C, D dan G, sedangkan akses masuknya melalui pintu nomor 2, 5, 19, 21 dan 22.
Untuk jamaah pria berada di zona A dan B, sedangkan akses masuknya melalui lorong antara pintu 5 dan 6, lorong antara pintu 41 dan 44 serta pintu 23, 25, 41 dan 44.
Untuk jamaah keluarga (ayah, ibu dan anak), pihaknya menyiapkan di zona E dan F atau kawasan air mancur.
“Kami juga menyiapkan posko kesehatan, paramedis dan ambulans untuk jamaah yang memerlukan. Posko kesehatan berada di area air mancur, ada dokter dan para medis serta ambulans,” katanya.(wld/iss/rst)