Sabtu, 23 November 2024

Polri akan Mengusut Kasus Hilangnya Alat Pendeteksi Tsunami di Sejumlah Laut Indonesia

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Ilustrasi. Grafis: Gana suarasurabaya.net

Tidak adanya alat pendeteksi dini tsunami di wilayah perairan Indonesia mendapat sorotan publik pascagempa bumi dan tsunami yang terjadi di daerah Sulawesi Tengah, Jumat (28/9/2018).

Padahal, alat itu sangat dibutuhkan Indonesia yang sebagian besar daerahnya rawan gempa bumi dan berpotensi tsunami.

Kerusakan atau bahkan hilangnya alat itu disinyalir akibat aksi vandalisme dan pencurian orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

Inspektur Jenderal Polisi Setyo Wasisto Kadiv Humas Polri menegaskan, Polri khususnya Polisi Perairan (Polair) akan mengusut kasus itu.

“Itu akibat dari vandalisme nelayan yang menambatkan perahunya di situ, padahal itu tidak boleh disentuh. Polri akan menyelidiki, dalam hal ini Direktorat Polair akan menyelidiki info tersebut,” ujarnya di Mapolda Metro Jaya, Rabu (3/10/2018).

Setyo mengungkap masyarakat banyak yang masih awam soal urgensi alat pendeteksi dini tsunami. Karena itu, pihak berwenang perlu memberikan pemahaman kepada seluruh masyarakat.

“Kami pernah mendapat informasi kalau beberapa nelayan juga mengambil komponen pada alat tersebut. Ada yang mengambil untuk solar cell karena dikira cermin, terus diambil. Ini vandalisme. Jadi, memang perlu pembelajaran supaya masyarakat ikut menjaganya,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Kadiv Humas Polri menyebut, pemerintah tengah menyiapkan teknologi baru untuk deteksi dini tsunami. Alat tersebut tengah dikembangkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo).

“Ke depan rencananya tidak menggunakan Buoy lagi, tapi dimasukkan ke dalam atau di dasar laut menggunakan kabel optik yang sedang dibangun Kominfo. Nanti ditaruh di dasar laut, sehingga kemungkinan dirusak atau hilang kecil,” tuturnya.

Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan tidak ada bunyi sirine peringatan saat tsunami terjadi di Kota Palu, Kabupaten Donggala dan beberapa lokasi di Sulawesi Tengah.

Sutopo Purwo Nugroho Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat BNPB juga menyebut, banyak alat deteksi dini di Indonesia yang rusak sejak 2012. (rid/ipg)

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
34o
Kurs