Sabtu, 23 November 2024

Juventus Dihukum Penutupan Sebagian Tribun Imbas Kasus Rasialisme

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Romelu Lukaku striker Inter Milan (tengah) ditenangkan rekan-rekannya saat mendapat perlakuan rasis dari pendukung Juventus dalam laga lanjutan Serie A, Selasa (4/4/2023) lalu. Foto: Reuters

Operator Liga Italia resmi menjatuhkan hukuman kepada Juventus berupa penutupan sebagian tribun selatan Stadion Allianz Arena, untuk pertandingan Serie A melawan Napoli 23 April 2023 mendatang.

Melansir laporan Antara, Jumat (7/4/2023), hukuman itu diterima Juve imbas kasus pelecehan rasial dari sebagian penggemar mereka terhadap Romelu Lukaku, pada leg pertama semifinal Piala Italia melawan Inter Milan Selasa (4/4/2023) lalu.

Pelecehan rasial terhadap striker Belgia itu terjadi sebelum dan saat Lukaku mengeksekusi penalti menjelang pertandingan usai. Gol tersebut sekaligus menyelamatkan Nerazzurri dari kekalahan.

Lukaku kemudian mendapatkan kartu kuning keduanya akibat berselebrasi meletakkan jari di depan bibirnya, di depan para penggemar tuan rumah.

Pemain Belgia 29 tahun itu juga dijatuhi skors larangan bermain satu pertandingan akibat kartu merahnya tersebut. Sedangkan Juan Cuadrado gelandang Juventus dan Samir Handanovic kiper Inter juga dijatuhi hukuman akibat bersitegang setelah peluit panjang berbunyi.

Cuadrado dijatuhi skors tiga pertandingan karena mencekik dan memukul Handanovic, sedangkan sang kiper Inter diskors satu pertandingan akibat perannya dalam perselisihan tersebut.

Setelah pertandingan itu, melalui akun Instagram resminya, Lukaku menulis “sejarah berulang,” karena dia juga mengalami pelecehan rasial pada 2019.

Agensi Lukaku, Roc Nation, membela kliennya dan mengatakan para pesepak bola berkulit hitam telah menjadi subyek kebencian pada pertandingan-pertandingan sepak bola profesional.

“Kebencian tersaji dalam bentuk menirukan suara kera, ejekan-ejekan rasial, dan lemparan kulit pisang kepada pemain-pemain terbaik di dunia, seperti yang dilihat seluruh dunia, disaksikan anak-anak, serta disaksikan oleh keluarga para pemain,” demikian pernyataan Roc Nation.

“Tidak seorang pun menghadapi konsekuensi apapun untuk sikap buruk itu. Tidak ada yang berubah. Tidak ada tindakan yang diambil,” tambahnya.

Rencananya, FIGC selaku federasi sepak bola Italia, akan menggemakan kampanye anti diskriminasi bertajuk “UnitiDagliStessiColori (“BersatuMelaluiWarna-warnaYangSama) pada pertandingan-pertandingan di semua level pada akhir pekan ini.(ant/bil/rid)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs