Indra Sjafri pelatih timnas U-22 mengumumkan tujuh nama pemain timnas U-20 Indonesia yang dipanggil untuk memperkuat tim yang dipersiapkan untuk SEA Games Kamboja.
“Ada tujuh nama hasil dari diskusi kita, tim pelatih dan manajer. Ada Daffa, (Fasya Sukmajaya), (Muhammad) Ferrari, terus ada Doni Tri (Pamungkas), Ahmad Maulana, Marselino (Ferdinan), Hokky Caraka, Ronaldo (Kwateh). Dan juga beberapa pemain lagi akan segera bergabung,” kata Indra setelah memimpin tim menjalani latihan di lapangan latihan A Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (5/4/2023) malam.
Pada kesempatan sebelumnya, Indra memang sudah mengungkapkan akan memanggil beberapa pemain timnas U-20 untuk masuk ke tim asuhannya. Namun saat itu pelatih yang membawa Indonesia memenangi medali perak SEA Games 2019 tersebut belum mau menyebut nama pemain-pemain yang diincarnya tersebut.
Untuk para pemain yang masih belum bergabung dalam pemusatan latihan, Indra mengaku tidak keberatan dengan hal itu. Asalkan pemain-pemain tersebut memang masih dimainkan oleh klubnya, dan bukan sekadar menjadi pemain cadangan.
“Asal dia dimainkan, kita siap dia tidak usah datang sekarang. Tapi kalau dia tidak bermain, saya minta pelatih-pelatih klub untuk memberikan pemainnya mengikuti TC,” ujar Indra, dilansir Antara.
Selain karena grup tempat Indonesia bergabung pada turnamen sepak bola SEA Games terhitung lebih ringan, hal lain yang menjadi dasar bagi Indra untuk menatap optimis pesta olahraga negara-negara Asia Tenggara itu adalah manajemen waktu bertanding yang menurutnya semakin baik.
“Ada perubahan yang sangat baik secara teknis di SEA Games kali ini. Bahwa pertandingan kita tanggal 29, setelah itu kita istirahat empat hari, setelah itu baru ada pertandingan lagi, dan setelah itu intervalnya tiga hari main dan tiga hari main. Ini ideal untuk kita dan kita bisa melakukan persiapan dari pertandingan ke pertandingan jauh lebih baik,” ucap sosok yang juga menjabat sebagai Direktur Teknik PSSI itu.
Terakhir Indra meminta timnas U-22 tetap menjaga rasa optimis, namun tidak boleh terlalu jemawa karena dihadapkan pada lawan-lawan yang relatif ringan di fase grup.
“Yang paling tidak boleh itu takabur. Jangan sombong, kan tadi sudah disampaikan ke anak-anak, kita bismillah, setelah hasil drawing keluar, yang paling penting sebenarnya bagaimana kita menyiapkan tim kita. Karena apapun hasil drawing, itu pasti akan kita lalui,” tuturnya. (ant/dfn/rst)