Untuk meningkatkan perekonomian keluarga melalui pemberdayaan ekonomi perempuan, Soelistyawati Dosen Program Studi Fashion Product Design and Business (FPD) Universitas Ciputra (UC) Surabaya, memberikan workshop pembuatan hijab kreatif pada ibu-ibu PKK Kelurahan-Kecamatan Lakarsantri Surabaya.
Ia mengungkapkan, peran perempuan dalam perekonomian keluarga sangat penting. Karena dengan keterampilan yang dimiliki, perempuan bisa produktif dan menghasilkan income tambahan meskipun di rumah.
“Namun ada kalanya semangat untuk berkarya ini menurun. Berhentinya kegiatan menjahit karena sebagain besar ibu-ibu Lakarsantri mengerjakan jahitan dengan model yang sama, kurang kreativitas sehingga tidak memiliki nilai jual. Akhirnya motivasi untuk berkarya pun redup,” ucapnya pada Kamis (30/3/2023).
Menyikapi kondisi itu, Lilis sapaan akrabnya, menjalin kerja sama dengan beberapa rekannya untuk membangkitkan semngat Ibu-ibu PKK sekaligus memberikan beberapa workshop yang diperlukan.
“Kami berbagi tugas dalam memperlengkapi ibu-ibu PKK ini. Saya sendiri memberikan pelatihan untuk membuat pola dan menjahit dan memberikan workshop di sisi fashion dalam berhijab,” ucapnya.
Sementara untuk mendukung penjualan, ia memberi materi tentang cara mengemas atau packaging. Menurutnya, model hijab yang fashionable dengan kemasan yang apik dapat menambah nilai jual dan disukai konsumen.
Dalam kesempatan itu, ia juga mengaku bahwa dirinya mendapat dukungan dari UC Surabaya, sehingga sesi menjahit dapat dilakukan di Laboratorium Jahit FPD.
Ia berharap kegiatan itu dapat membawa berkah di bulan suci Ramadan bagi ibu-ibu peserta dan keluarga.
“Kegiatan sederhana ini semoga dapat meningkatkan pendapatan perekonomian keluarga. Di kemudian hari ilmu ini juga bisa dikembangkan menjadi bisnis hijab yang bisa menyerap tenaga kerja yang tentu saja memberdayakan Ibu-ibu PKK lebih banyak lagi. Alhamdulilah lega bisa berbagi dan semoga jadi berkah,” ucapnya.
Sementara itu, Liya perwakilan dari ibu-ibu PKK Lakarsantri mengaku senang bisa mengikuti kegiatan ini, karena bisa belajar banyak hal tentang hijab yang kreatif.
“Ternyata saya bisa buat hijab fashionable. Dulu tidak terbayang bagaimana cara potong pola dan menjahitnya. Sekarang bahkan bisa berkreasi dengan teknik hiasan beading yaitu dengan penambahan payet dan monte-monte yang cocok di moment bulan Ramadan ini,” ungkapnya.
Selain itu, ia juga mengungkapkan bahwa dengan kegiatan itu, mendapat pelatihan tata cara mengemas dengan baik.
“Sehingga bisa jadi hadiah atau hantaran idulfitri ini. Semoga bisa laku keras,” pungkasnya.(ris/dfn/ipg)