Sebanyak 17 kota/kabupaten di seluruh Jawa Timur tercatat belum berhasil mencapai Universal Health Coverage (UHC) dengan target minimal 95 persen penduduknya ter-cover jaminan kesehatan.
Untuk mencapai target UHC minimal 95 persen, Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim meminta kepada bupati/wali kota yang belum mencapai target UHC agar berkoordinasi dengan pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim.
Kata Khofifah, tujuan koordinasi tersebut agar pihak pemprov dapat mencarikan format percepatan pencapaian UHC dengan target minim 95 persen.
Apalagi, sekarang ini merupakan waktu yang tepat untuk melakukan pembahasan terkait Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) dalam rangka persiapan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) 2024.
“Saya membahas dengan tim pemprov bagaimana kita bisa support daerah agar mencapai 95 persen target UHC. Karena banyak kab/kota sebetulnya sudah dekat 90 persen,” kata Gubernur Jatim dalam keterangannya, Jumat (24/3/2023).
Untuk diketahui, UHC merupakan sistem penjaminan kesehatan yang memastikan setiap warga dalam populasi punya akses kesehatan yang adil dan pelayanan kesehatan promotif, preventif, bermutu dengan biaya terjangkau.
Mantan Menteri Sosial RI melanjutkan, posisi keikutsertaan Jatim dalam UHC mencapai 86,9 persen. Khofifah optimistis bisa mencapai 100 persen pada tahun 2024 mendatang.
“Tadi Gus Ipul (Wali Kota Pasuruan) usul, misal pemprov support alat kesehatannya. Lalu premi UCH dimaksimalkan dari APBD kab/kota. Jadi pertemuan ini mengkonsolidasikan untuk memberi penguatan 17 daerah bisa mencapai minimal 95 persen,” imbuh Khofifah.
Menurut Gubernur Jatim itu, guna mewujudkan UHC diperlukan dukungan dari berbagai pihak termasuk pemkab/pemkot setempat. Khofifah pun bakal berkomitmen untuk terus meningkatkan layanan kesehatan di Jatim.
“Kami akan terus berupaya meningkatkan capaian dan kualitas layanan kesehatan serta meningkatkan peran aktif dari masyarakat untuk mengikuti program JKN- KIS ini,” jelas Khofifah.(wld/ipg)