Pusat Pengendalian Lumpur Sidoarjo (PPLS) masih berupaya mengurangi debit volume air pasca longsornya Tanggul Kedung Bendo di Desa Gempolsari, pada Jumat (5/10/2018).
“Kami sedang melakukan upaya untuk pengurangan debit volume air di TKP dengan over flow yang ada di tanggul ini. Kalau ada perbaikan tanggul, kita kurangi dulu volume airnya,” kata Hengki Listia Adi Humas PPLS kepada suarasurabaya.net, Sabtu (6/10/2018).
Ia menambahkan, pengalihan tersebut nantinya akan disalurkan ke sisi selatan yang telah tersedia kolam penampungan yang ada di titik P25. Nantinya, disana terdapat kapal keruk yang mengalirkan lumpur beserta air.
Hengki mengatakan, PPLS juga masih akan memasang pompa untuk mengalirkan air yang ada di dalam tanggul.
“Saat ini kita memasang pompa-pompa, tujuannya untuk mengalirkan (air tanggul, red) dan kita optimalkan langsung dibuang oleh kapal keruk di titik 25 yang ada di Desa Mindi dan di titik 42 di Desa Reno Kenongo,” imbuhnya.
Sebelumnya, tanggul Kedung Bendo di Desa Gempolsari, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo, pada Jumat (5/10/2018), longsor. Hal ini dikarenakan tanggul tidak mampu menahan tingginya debit volume air yang dari pusat semburan.
Warga yang tinggal di Dusun Pologunting Desa Gempolsari, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo, sempat khawatir kalau tanggul sampai jebol dan lumpur menerjang pemukiman mereka.
Untuk itu, PPLS sebelumnya membangun bund wall dan mengalirkan air ke Sungai Porong.(tin/iss)