Sabtu, 23 November 2024

Pakar Sepak Bola Wanita FIFA Meninjau Langsung Latihan Tim Pra PON DKI Jakarta

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Simon Toselli (tengah) FIFA Women’s Football Expert dan Papat Yunisal (kiri) Head of Womens Football PSSI saat mengunjungi latihan tim sepak bola wanita Pra PON DKI Jakarta di Lapangan Kingkong, Cijantung, Jakarta Timur, Rabu (15/3/2023). Foto: PSSI

Simon Toselli pakar sepak bola wanita FIFA datang dan meninjau langsung latihan tim sepak bola wanita Pra PON DKI Jakarta di Lapangan Kingkong, Cijantung, Jakarta Timur, Rabu (15/3/2023).

Kedatangan Simon Toselli ditemani oleh Papat Yunisal Head of Womens Football Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).

Kedatangan tersebut merupakan lanjutan dari kunjungan Simon ke kantor PSSI untuk membicarakan perkembangan sepak bola wanita di Indonesia, pada hari Senin tanggal 13 Maret 2023.

“Saya bertemu dengan bu Papat untuk menjelaskan dan kita harap nanti kalau PSSI mau, kita boleh kolaborasi dan membantu perkembangan sepak bola wanita di Indonesia. Saya tidak banyak tahu mengenai sepak bola wanita di Indonesia, tapi kalau Indonesia masuk program kami, akan dibantu. Ada juga dukungan riil dari FIFA langsung ke PSSI, kita bisa membuat strategi untuk tiga tahun kedepan, kita bisa melihat sistem kompetisi dan menganalisisnya bersama serta membangun brand yang positif,” kata Simon dikutip dari laman resmi PSSI.

Dalam tinjauan selama 2 jam itu, Simon mengaku bisa melihat langsung level para pemain dan pelatih sepak bola di Indonesia, yang menurutnya sudah berada pada level yang bagus.

“Hari ini kabar baiknya saya bisa memperkenalkan program FIFA secara langsung dan mendengarkan apa yang terjadi di PSSI, tadi pagi bu Papat dan tim sudah menjelaskannya,” jelasnya.

Setelah melihat latihan sepak bola wanita Indonesia secara langsung, Simon berharap sepakbola wanita di Indonesia bisa berkembang pesat.

“Saat ini sepakbola wanita di dunia sudah terbang jauh, apalagi sudah ada piala dunianya nanti di Australia. Indonesia punya banyak talenta dan pemain. Kualitas pasti ada. Kalau kita bisa bangun suatu sistem yang stabil serta berstruktur, saya rasa dan pastikan contohnya dalam lima tahun kedepan, Indonesia bisa berhasil menyusul negara-negara lain. Dengan grassroot dan kompetisi yang bagus, akan jadi bintang,” tegasnya.

Papat Yunisal mengatakan bahwa FIFA telah menawarkan delapan program yang nantinya diperlukan oleh sepak bola wanita di Indonesia agar terus berkembang.

“Selama ini kita juga sudah dibantu juga (oleh FIFA), tapi ini lebih lengkap, lebih fokus, dan saya juga mengharapkan dari FIFA ini ada juga kunjungan ke beberapa daerah, supaya untuk menguatkan bahwa ini benar sepak bola bukan main-main,” kata Papat.

Dia menilai ada beberapa lini yang harus lebih dikembangkan dalam sepakbola wanita di Indonesia dengan adanya bantuan dari FIFA. Mulai dari kampanye mengenai sepak bola wanita, grassroot, hingga kolaborasi dengan dinas pendidikan. Menurutnya, karir dan sekolah para pemain sepak bola wanita saling berkaitan.

“Dengan dia melihat langsung kegiatan sepakbola wanita disini, Simon bisa langsung memberikan saran dan bantuan apa yang paling dibutuhkan Indonesia dalam mengembangkan sepakbola wanita,” tutup Papat.

Sebelumnya, Simon Toselli sebagai perwakilan FIFA, mengunjungi PSSI pada Senin (13/3/2023) untuk menjelaskan program-program yang diperlukan untuk mengembangkan sepak bola wanita di negara anggotanya, termasuk salah satunya Indonesia.

Program-program tersebut yakni membantu meningkatkan sepak bola wanita (secara strategi), pengembangan kompetisi, kampanye sepak bola wanita, club licensing sepak bola wanita, peningkatan kapasitas administrasi, kursus pelatih, coach mentorship, dan leadership.(ihz/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
31o
Kurs