Belasan warga dari RT 2 RW 2 Kelurahan Sawunggaling, Kecamatan Wonokromo, Surabaya menggelar kerja bakti membersihkan sedimentasi saluran yang mulai menumpuk selama beberapa pekan terakhir.
Jalu Ketua RT 2 mengatakan, para warga berinisiatif membersihkan saluran untuk menghindari genangan waktu terjadi hujuan berintensitas tinggi. Selain itu, para warga sebelumnya juga sudah dianjurkan untuk membersihkan saluran di sekitar tempat tinggalnya masing-masing.
Kerja bakti warga RT 2 digelar sebulan sekali, tepatnya di minggu kedua. Biasanya mereka bisa mengumpulkan hingga 40 karung lebih sedimen pada musim hujan. Sedangkan di musim kemarau, jumlahnya relatif lebih sedikit.
“Saluran di sini terhubung dengan wilayah lain. Sedangkan di wilayah sebelah ada proyek-proyek. Jadi, bahan material pasir waktu musim hujan terbawa ke wilayah kami,” ucapnya di sela-sela kerja bakti, Minggu (12/3/2023).
Menurutnya, para warga banyak mengeluh soal sampah-sampah mau pun sedimen yang menumpuk di wilayahnya. Sehingga, dia juga meminta wilayah lain untuk serentak menggelar kerja bakti hari ini.
Hasilnya, hari ini beberapa RW turut menggelar kerja bakti di wilayahnya masing-masing seperti RW 7, 10, dan 11 di Kelurahan Sawunggaling.
“Jadinya lebih ringan kalau kerja bakti bareng-bareng,” imbuhnya.
Para warga pun antusias melakukan kerja bakti. Menurut Jalu, selain untuk menjaga lingkungan, agenda kerja bakti juga menjadi ajang bersilaturahmi antarwarga.
“Dampaknya masyarakat semakin erat dan lingkungan semakin bersih. Kalau lingungan bersih masyarakatnya juga sehat,” ujarnya.
Sementara itu, Rizka Lurah Sawunggaling mengatakan kerja bakti hari ini dilaksanakan serentak di lima titik di wilayahnya. Selain pembersihan saluran, para warga juga dianjurkan untuk melakukan perantingan.
“Alhamdulillah warga di sini semangat, begitu saya share ada progam Surabaya Bergerak mereka inisiatif dan antusias. Setiap minggu saya cek dan catat setiap RT RW yang mendaftar,” ucap Rizka.
Dengan adanya program Surabaya Bergerak, lanjut Rizka, sampah hasil kerja bakti yang terkumpul langsung diambil truk dari dinas terkait.
Kata Rizka, sebelum-sebelumnya sampah hasil kerja bakti warga harus dibuang sendiri. Bahkan, terkadang sampai menumpuk selama beberapa hari tidak terangkut karena minimnya akses pembuangan.
“Adanya bantuan dari Surabaya Bergerak ini membuat warga tidak mikir lagi kalau mau kerja bakti. Kalau dulu, waduh mau dibuang ke mana ini? nah sekarang lebih mudah,” pungkasnya.(wld/bil/rid)