Pemerintah Kota Surabaya berencana menggelar Bazar Ramadan saat bulan puasa/ramadan tiba, dengan difokuskan hingga tiap kelurahan.
Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya menyebut, bazar itu akan menyediakan beragam bahan kebutuhan pokok yang dibutuhkan warga. Harapannya bisa menekan inflasi.
“Kalau pemerintah pasti menjaga inflasinya bahan pokok, jadi tidak bergerak dalam hal lain. Bazar Ramadan harus ada izinnya, kami minta bahan pokok minyak, gula, beras sehingga ada dampaknya kepada masyarakat Surabaya,” kata Eri, Sabtu (11/3/2023).
Menurut Wali Kota Surabaya itu, rencana tersebut kemungkinan besar direalisasi karena tidak lagi terkendala pandemi Covid-19.
“Boleh, karena perencanaan kami itu kemarin setiap kelurahan ada bazar yang memang untuk kepentingan masyarakat, seperti bahan pokok itu tadi,” imbuhnya.
Namun, secara mekanisme aturan, Pemkot Surabaya masih menunggu surat edaran terkait Lebaran 2023 dari pemerintah pusat.
“Nanti salah satunya kami atur di dalam surat edaran, bagaimana posisinya, takjil bagaimana tetapi nanti menunggu pemerintah pusat dan provinsi. Kalau sudah ada kami jalan, jangan sampai tumpang tindih, kalau A ya A semuanya,” tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, Dinkopdag Surabaya membenarkan harga sejumlah bahan pokok mulai naik menjelang Ramadan.
60 ribu lebih per kilogram komoditi beras, 65-80 ribu per kilogram cabai merah dan cabai rawit, serta sekitar 27 ribu telur ayam per kilogram. Pemkot berupaya menggandeng kerja sama petani atau distributor untuk mengendalikan harga.
Sementara operasi pasar juga sudah gencar dilakukan mulai Februari-Maret, dan akan berlanjut hingga April 2023. Komoditi sementara yakni minyak goreng dan beras. (lta/bil/faz)