Sabtu, 23 November 2024

Santri di Bangkalan Meninggal Dunia Diduga Dianiaya Senior

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Ilustrasi.

Seorang santri inisial BT (16) di Bangkalan, meninggal dunia pada Selasa (7/3/2023) malam lalu, diduga karena dianiaya oleh seniornya.

Gus Malik Direktur Ponpes di Bangkalan itu membenarkan adanya kabar tersebut. Namun kata dia, pihak pondok tidak mengetahui kejadiannya secara detail.

“Itu pada malam nisfu sya’ban kita salat berjamaah kemudian baca yasin setelah itu salat isya. Di situlah ada waktu istirahat, kemudian terjadilah musibah itu,” kata Gus Malik, Jumat (10/3/2023).

Gus Malik mengaku kalau kejadiannya begitu cepat, sehingga ia hanya mendapat laporan dari pihak keluarga pondok. Korban pun langsung dibawa ke Puskesmas Geger, Bangkalan saat itu.

Setelah terjadi peristiwa itu, pihak Ponpes langsung membuat laporan ke Polsek Geger yang kemudian ditangani Polres Bangkalan. Dan sebanyak 17 santri diperiksa sebagai saksi oleh penyidik.

“Delapan orang sudah pulang semalam,” katanya.

Gus Malik pun menegaskan dalam peraturan pondok sangat mengharamkan adanya hukuman fisik atau pun kekerasan kepada santri.

Dia menuturkan, kalau hukuman kepada para santri lebih berorientasi kepada akhlak. Seperti membaca ayat suci Al-Quran, menghafalkan, dan membersihkan lingkungan.

“Kami pihak pesantren sangat terpukul dan bersedih. Kami turut berbelasungkawa kepada keluarga korban,” tuturnya.

Atas terjadinya kasus ini pihak yayasan pondok bakal menggelar musyawarah untuk memberikan hukuman kepada pelaku apabila sudah ditetapkan (tersangka) oleh pihak kepolisian.

Sementara itu, AKP Bangkit Dananjaya Kasatreskrim Polres Bangkalan waktu dihubungi suarasurabaya.net belum bisa berkomentar banyak soal kasus ini.

Sebab proses pendalaman dan penyelidikan sedang berlangsung hari ini.

“Sebentar mas saya masih pra rekonstruksi,” ucapnya.(wld/abd/faz)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs