Jumat, 22 November 2024

Pemkot Surabaya Ajak Sejumlah Produsen Tekan Harga Bahan Pokok

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya beserta jajaran dan PD Pasar Surya melakukan sidak di Pasar Pucang, Rabu (15/2/2023) siang. Foto: Meilita suarasurabaya.net

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menjalin kerja sama antar daerah dengan sejumlah produsen di Jawa Timur (Jatim) untuk menekan harga Bahan Pokok (Bapok) menjelang Bulan Ramadan dan Hari Raya Idulfitri.

Dewi Wahyu Wardani Kepala Bagian (Kabag) Perekonomian dan Sumber Daya Alam Kota Surabaya, Rabu (8/3/2023), mengatakan kerja sama antar daerah (KAD) dilakukan melalui skema Bisnis to Bisnis (B2B), dengan cara mempertemukan langsung produsen dan pedagang.

“Kami sudah melakukan kerja sama dengan sejumlah produsen di daerah Nganjuk, Mojokerto dan Blitar. Produk komoditinya ada yang bawang merah, cabai dan beras,” kata Dewi yang dikutip Antara.

Dia menjelaskan, kerja sama ini bertujuan untuk mempertemukan antara pedagang Surabaya dengan produsen di daerah. Sedangkan untuk mekanisme kerja sama saat ini, merujuk B2B atau pemkot mempertemukan langsung pedagang dengan produsen.

“Legalnya masih dibahas di Bagian Hukum, kalau B2B nya sudah. Karena langsung business to business antara pedagang dengan yang di sana (produsen),” kata dia.

Menurut dia, menjelang Ramadan sejumlah komoditas Bapok rentan mengalami kenaikan harga, di antaranya adalah bawang merah, cabai, tepung dan telur.

“Itu ya (rentan mengalami kenaikan harga). Soalnya kan orang biasanya kalau mau Lebaran buat kue dan rendang,” ujar dia.

Meski demikian, Dewi memastikan jika Pemkot Surabaya terus berupaya menekan harga bahan pokok dan menangani inflasi. Salah satu upaya itu dilakukan melalui operasi pasar yang dilaksanakan Dinas Koperasi Usaha Kecil, dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopdag) Surabaya.

“Penanganan inflasi itu yang sering kami lakukan dengan Dinkopdag melalui operasi pasar,” kata Dewi.

Bahkan untuk memangkas biaya transportasi, Dewi menyebut jika Pemkot Surabaya juga memfasilitasi para pedagang. Pemkot menyediakan kendaraan untuk mendistribusikan beras dari gudang Bulog ke pedagang di pasar-pasar tradisional.

“Jadi transportasi dari pemkot ambil ke Bulog, sehingga pedagang tidak terbebani oleh biaya transport. Sehingga dia (pedagang) tetap jual ke masyarakat itu harga kalau bisa di bawah HET (Harga Eceran Tertinggi),” kata dia.

Selain beras, Dewi menyatakan, sebelumnya Pemkot Surabaya juga memfasilitasi pedagang terkait dengan komoditas minyak goreng. Pemkot membantu suplai kebutuhan MinyaKita kepada pedagang di pasar-pasar tradisional.

“Jadi kemarin kami sudah bantu juga untuk pedagang di pasar-pasar untuk MinyaKita,” kata dia. (ant/bil/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
29o
Kurs