Jumat, 22 November 2024

Pakar Digital: ChatGPT Bisa Gantikan Google Karena Penyajian Informasi yang Lebih Spesifik

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Ilustrasi ChatGPT. Foto: searchenginejournal

Platform ChatGPT belakangan banyak dibicarakan, terutama soal potensinya yang dianggap bisa menggantikan peran dari Google, karena bisa menjawab dan mendiskusikan berbagai pengetahuan dengan manusia.

Terkait hal tersebut, Febby Risti Widjayanto Dosen Politik Digital Universitas Airlangga (Unair) Surabaya mengatakan, kalau ChatGPT punya keunggulan dalam segi cara penyajian informasi yang lebih spesifik dengan kebutuhan para pengguna, dibandingkan Google.

“Selama ini, Google dikenal sebagai mesin indeksasi berbagai laman yang ada di internet dan bekerja sedemikian rupa dengan menampilkan hasil pencarian berdasarkan kata kunci yang dimasukkan oleh pengguna. Beberapa kalangan merasakan informasi yang didapatkan belum cukup memadai sekalipun telah memanfaatkan fitur prediksi lema dan pencarian dengan frasa atau sintaks khusus yang disarankan agar informasi yang muncul dapat lebih akurat atau mendekati dengan yang dimaksud oleh si pencari,” papar Febby dalam keterangan yang diterima suarasurabaya.net, Rabu (8/3/2023).

Febby menyebut kalau cara kerja Google memang masih memiliki kekurangan. Contoh, tidak adanya nuansa interaktif bagi pengguna yang sengaja menanyakan sesuatu, di mana hal itu seringkali memantik keingintahuan terhadap hal lainnya.

Selain itu pengguna juga masih harus menavigasi sendiri, dan menelusuri laman untuk memutuskan informasi mana yang paling relevan untuk dirinya.

“Sedangkan kehadiran ChatGPT didesain sedemikian khusus agar informasi yang tersaji sebagaimana yang diminta oleh pengguna, sedapat mungkin menangkap seluruhnya atas makna dari frasa yang dimasukkan dan juga mengolahnya kembali agar diversifikasi jawaban semakin banyak,” ucapnya.

“Berbeda dengan Google yang memiliki berbagai fungsi dasar seperti konverter satuan atau mata uang. ChatGPT dapat melakukan hal lebih seperti analisis keuangan dan juga mengoperasikan semacam mesin identifikasi untuk menemukan baris kode yang keliru dalam pemrograman secara lebih cepat,” sambung Febby.

Melengkapi Peran Manusia untuk Beberapa Hal

Meski demikian, alumnus Manchester University itu menegaskan secara parsial ChatGPT tidak bisa serta merta menggantikan peran manusia. Platform itu justru dapat membantu melengkapi beberapa tugas manusia.

Dia mencontohkan lagi, seperti hal-hal yang berkaitan dengan penyimpanan memori, berupa teks dalam jumlah besar dan perangkaian informasi berbagai data yang tersebar di ribuan hingga jutaan laman di internet.

ChatGPT tetap tidak bisa menggantikan hal yang berkaitan dengan kemampuan, seperti memaknai realitas berdasarkan rasa untuk menghasilkan kebijaksanaan, dan memberikan respons kontekstual berdasarkan nuansa percakapan yang interpersonal.

“Contohnya, ada kalanya seseorang yang sedang sedih bertanya dengan maksud agar lawan bicaranya tidak perlu terlalu serius menjawab pertanyaannya dan lebih ingin agar diceritakan kisah humor atau dihibur hatinya,” ucap Febby.

“Salah satu kelemahan mesin adalah ketika kita bertanya akan sesuatu, maka kita akan mendapati jawaban yang sebagaimana tersurat dan bukan tersirat,” tutupnya. (bil/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs