Sabtu, 23 November 2024

Angka Kematian Ibu dan Bayi di Jatim Menurun pada 2022

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Ilustrasi. Bayi dan ibunya. Foto: Pexels

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur (Jatim) memaparkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) yang mengalami penurunan pada tahun 2022, yakni 499 kasus. Angka ini lebih rendah dibanding tahun 2021 sebesar 1.279 kasus.

Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim mengatakan angka kematian ibu sempat mengalami kenaikan yang signifikan pada tahun 2021, yakni sebanyak 1.279 kasus.

“Pada tahun 2021, perbandingan kasus AKI sebesar 234,7 per 100.000 kelahiran hidup. Sedangkan tahun 2022 perbandingan AKI menjadi 93 per 100.000 kelahiran hidup,” ujar Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Senin (6/3/2023).

Kata Gubernur Jatim itu, jumlah kematian ibu di tahun ini jadi paling rendah selama tujuh tahun terakhir. Di tahun 2016 jumlah kematian ibu mencapai angka 534 kasus, tahun 2017 turun menjadi 529 kasus.

Kemudian di tahun 2018 kembali turun menjadi 522 kasus. Begitu pula di tahun 2019 berhasil turun menjadi 520 kasus. Sedangkan di tahun 2020, jumlah kematian ibu tercatat sebanyak 565 kasus.

“Semakin baiknya penanganan Pandemi Covid-19, angka kematian ibu yang sempat meningkat di tahun 2021 kini berhasil turun drastis. Bahkan angka ini lebih rendah dibanding sebelum pandemi,” ujar Khofifah.

Sedangkan untuk jumlah kematian bayi pada tahun 2022 mengalami penurunan sebanyak 182 kasus dibandingkan dengan tahun 2021. Dari 3.354 kasus turun menjadi 3.172 kasus.

Sementara itu, dokter Erwin Astha Kepala Dinas Kesehatan Jatim mengaku pihaknya akan terus berkomitmen untuk terus melakukan langkah percepatan dalam penurunan AKI/AKB di Jatim.

Salah satu upaya yang dilakukan yakni dengan meningkatkan kunjungan layanan pemeriksaan kehamilan dari empat kali menjadi enam kali di mana pada trimester satu dan 3 dokter berperan aktif dalam pemeriksaan kehamilan dengan pemeriksaan USG terbatas.

Selain itu, juga meningkatkan persalinan di sejumlah fasilitas pelayanan kesehatan. Seperti pelayanan kesehatan bayi baru lahir dengan kunjungan neonatus, sistem rujukan, serta pendampingan ke RSUD rujukan Pemprov Jatim. Yaitu RSUD dr. Sutomo dan RSUD dr. Saiful Anwar.

“Pemberdayaan masyarakat juga penting, sehingga kami juga melakukan penggerakkan dan pemberdayaan masyarakat dalam mendukung program kesehatan ibu dan anak melalui gerakan ibu hamil sehat, kelas ibu hamil dan kelas ibu balita,” jelas Erwin.(wld/abd/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs