Jumat, 22 November 2024

Wabah Kencing Tikus Melanda Pacitan, 133 Orang Terkorfirmasi Positif dan 6 Meninggal

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Dokter Erwin Astha Kadinkes Jatim waktu ditemui di Gedung Negara Grahadi, Senin (6/3/2023). Foto: Wildan suarasurabaya.net

Wabah kencing tikus atau Leptospirosis melanda beberapa wilayah di Jawa Timur (Jatim). Salah satunya di Kabupaten Pacitan dengan pasien terkonfirmasi positif 133 orang dan enam orang meninggal dunia (MD).

Menanggapi hal itu, dr. Erwin Astha Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jatim telah menginstruksikan Dinkes kabupaten/kota untuk melakukan surveilans. Supaya penanganannya lebih komprehensif.

“Yang paling rentan terjangkit adalah tenaga kerja pengangkut sampah lalu petani. Yang seringkali, kakinya luka-luka dan itu punya kontribusi untuk tertular leptospirosis,” ujar Erwin waktu ditemui di Grahadi, Senin (6/3/2023).

Meski terdapat temuan kasus yang cukup banyak di Kabupaten Pacitan, Erwin dan pihak otoritas setempat belum memutuskan untuk mengubah wilayah tersebut menjadi status Kejadian Luar Biasa (KLB).

Namun Erwin bilang, kalau Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim telah menerbitkan Surat Edaran (SE) Gubernur tentang kewaspadaan leptospirosis. Serta mengutamakan langkah surveilans.

Kadinkes Jatim itu juga mengatakan bahwa 90 persen kasus leptospirosis di Jatim mengalami gejala ringan. Namun 10 persennya mengalami gejala berat hingga membutuhkan penanganan di level rumah sakit.

“Yang 90 persen itu penangannya cukup di level Puskesmas. Cukup dengan antibiotik amoxicillin dan ampicillin,” jelas Erwin.

Sedangkan gejala seseorang terkena penyakit leptospirosis antara lain mengalami gangguan kencing, saluran pernapasan, dan keluhan kuning pada bagian tubuh tertentu.

Kata Erwin, upaya penanganan wabah kencing tikus ini memerlukan keterlibatan aktif dari masyarakat. Terutama dalam penerapan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Selain itu Dinkes Jatim bakal mengumpulkan Dinkes kabupaten/kota untuk bekerja ekstra, supaya wabah ini bisa dicegah dan menekan angka kasusnya. Tak hanya itu pihak Kementerian Kesehatan juga dilibatkan untuk menangani kasus ini.

“Kasus ini juga melanda wilayah lain, seperti Pasuruan dan Probolinggo,” ucap Erwin.(wld/abd/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs