Jumat, 22 November 2024

Devi Athok Kecewa Pertemuan Korban Kanjuruhan Tak Singgung Proses Hukum

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Suasana pertemuan perwakilan keluarga korban tragedi Kanjuruhan di Gedung Negara Grahadi, Kamis (2/3/2023) malam kemarin. Foto: Humas Pemprov Jatim

Devi Athok, ayah dari dua korban Tragedi Kanjuruhan mengaku kecewa dengan pertemuan antara 120 perwakilan keluarga korban Kanjuruhan dengan Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur di Gedung Negara Grahadi.

Sebab, pertemuan Kamis (2/3/2023) kemarin malam itu tidak menyinggung sama sekali soal proses hukum dan usaha keluarga korban dalam mencari keadilan.

“Saya sangat menyesalkan, bahwa negara tidak hadir dalam upaya korban mencari keadilan dan justru mengaburkannya dengan acara santunan,” ujar Devi Athok saat dikonfirmasi, Jumat (3/3/2023).

Pertemuan dengan 120 keluarga korban itu digelar secara tertutup, di Gedung Negara Grahadi. Hanya para undangan saja yang boleh hadir, bahkan agenda kemarin itu tidak disebar kepada jurnalis.

Tak hanya itu, Devi Athok sendiri tidak diundang dalam pertemuan kemarin. Begitu juga delapan keluarga korban lain yang mencari keadilan melalui gugatan perdata, sampai Laporan Model B di Polres Malang.

“Ada delapan keluarga korban yang menuntut keadilan malah disingkirkan. Yang bikin Laporan Model B di Polres Kepanjen Malang,” ujarnya.

Menurut Devi Athok, pertemuan tersebut sengaja digelar Khofifah setelah sekian lama, karena menjelang sidang putusan lima terdakwa Tragedi Kanjuruhan yang diadili di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya.

“Momen-momen menuju putusan laporan model A di PN Surabaya. Yang digaungkan selama ini santunan. Padahal yang keluarga korban butuhkan adalah keadilan,” tegasnya.

Sebelumnya diberitakan, Khofifah Gubernur Jatim janjikan keluarga korban tragedi Kanjuruhan bakal mendapat bantuan usaha berupa gerobak, modal usaha dan pelatihan.

Serta akses prioritas masuk SMA/SMK negeri, bagi anak keluarga korban Kanjuruhan yang berdomisili di Kabupaten dan Kota Malang.

Pernyataan itu disampaikan Khofifah waktu menggelar silaturahmi dan tahlil bersama dengan keluarga korban di Gedung Negara Grahadi.

Dalam kesempatan itu, Khofifah menyampaikan permintaan maaf karena tidak bisa takziah dan berkunjung ke rumah korban satu per satu.

Namun, Gubernur Jatim itu menuturkan bahwa doanya untuk para korban Tragedi Kanjuruhan akan terus mengalir hingga saat ini.

“Kami mohon maaf tapi doa saya terus mengalir untuk keluarga panjenengan semua,” ucap Khofifah.(wld/iss/faz)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
29o
Kurs