Jumat, 22 November 2024

Mahasiswi Unusa Jadi Duta Kesehatan Anak dan Remaja Jatim 2023

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Evi Tasya Azaroh mahasiswi program Studi (Prodi) S1 Kebidanan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya menerima penobatan sebagai Duta kesehatan Anak dan remaja Provinsi Jawa Timur (Jatim) tahun 2023. Foto: Humas Unusa

Evi Tasya Azaroh mahasiswi program Studi (Prodi) S1 Kebidanan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), baru saja dinobatkan sebagai Duta kesehatan Anak dan remaja Provinsi Jawa Timur (Jatim) tahun 2023.

Dalam keterangan yang diterima suarasurabaya.net, Evi yang mewakili Kota Surabaya berhasil menyisihkan puluhan peserta lain dari Jatim yang mewakili kabupaten/kota-nya masing-masing.

“Alhamdulillah, saya dinobatkan sebagai juara dalam kategori Duta Kesehatan Anak dan Remaja Provinsi Jawa Timur tahun 2023. Ini semua karena ilmu dan pengalaman di Unusa, khususnya sebagai mahasiswa Kebidanan,” ungkapnya, Kamis (2/3/2023) hari ini.

Capaian prestasi ini, kata Evi, berawal dari semangat yang ada dalam dirinya. Terlebih, dia merupakan mahasiswa Kebidanan yang mengeluti bidang kesehatan. Selain itu, mahasiswi kelahiran Agustus 2003 silam itu mengungkapkan punya program kesehatan “Temanku” yang dijalankan sejak 2022.

“Program tersebut terdiri dari 3 jenis, yakni temanku berkunjung, temanku bebas bercerita, dan temanku vidu (vidio edukasi). Salah satu kegiatan tersebut yaitu melakukan sosialisasi di MI Raden Patah Cupak Ngusikan Kabupaten Jombang tentang Pendidikan Seksual Untuk Mengantisipasi Terjadinya Perilaku Kekerasan Seksual Kepada Anak,” ungkapnya.

Setelah dinobatkan sebagai Duta Kesehatan Anak dan Remaja Provinsi Jawa Timur tahun 2023, Evi menargetkan menjadi Agent Of Health Change sehingga dapat merepresentasikan Jatim dalam menjalankan advokasi atau program kerja dalam bidang kesehatan.

“Saya ingin memberikan penyuluhan tentang isu kesehatan terkini yang ada di Indonesia. Bekerjasama dan berkolaborasi dengan keluarga besar Duta Kesehatan Jawa Timur untuk dapat menurunkan kasus masalah kesehatan yang ada di Provinsi Jawa Timur. Selain itu, saya ingin memotivasi dengan mengimplementasikan budaya hidup sehat,” ungkapnya.

Meski semangat para peserta lain sangat luar biasa hebatnya, Evi mengungkapkan hal tersebut justru membuatnya termotivasi agar bisa terus belajar dan tampil yang lebih baik lagi.

“Para peserta memiliki keterampilan dan prestasi yang luar biasa, terlebih kemampuan public speaking yang mumpuni. Namun, melihat itu semua, membuat saya tetap semangat dan tidak mematahkan impiannya menjadi seorang juara,” tuturnya.

Perempuan yang pernah menerima Pendanaan Hibah Program Kewirausahaan Mahasiswa (PMW) Unusa ini mengungkapkan, bahwa langkahnya untuk me-manage waktu, yakni dengan membuat skala prioritas terhadap kegiatan yang akan dia lakukan.

Kemudian dia mengidentifikasi terlebih dahulu kegiatan mana yang memiliki skala prioritas yang lebih tinggi, dibandingkan kegiatan yang memiliki skala prioritas lebih rendah.

“Saya percaya bahwa sampai detik ini, yang telah saya jalankan, saya dapat memanage waktu dengan baik, dan terbukti kegiatan perkuliahan saya tidak merasa terbebani dengan kegiatan-kegiatan sosial yang telah saya lakukan,” ungkapnya. (bil/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
29o
Kurs