Sabtu, 23 November 2024

Pengamat: Capres dan Cawapres KIB Perlu Pertimbangkan Kekuatan Golkar dan Restu Jokowi

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Airlangga Hartarto Menko Perekonomian berbincang dengan Jokowi Presiden RI. Foto: Istimewa

Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menyatakan belum ada kesepakatan tentang bakal calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) 2024, dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

Walau Partai Amanat Nasional (PAN) sudah memberi sinyal mendukung Ganjar Pranowo dan Erick Thohir, penentuan pasangan capres-cawapres akan diputuskan bersama oleh ketiga parpol anggota koalisi.

Ujang Komarudin Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) menilai, Golkar punya peran signifikan di KIB dalam proses penentuan pasangan capres-cawapres.

Karena, partai berlambang pohon beringin itu mempunyai 85 kursi di DPR RI yang membuatnya sebagai partai terbesar kedua di parlemen, dan terbesar di KIB.

“Golkar punya peran besar di KIB. Jumlah kursinya di parlemen terbesar kedua. Di KIB juga terbesar dibanding PAN dan PPP. Itu membuat nilai tawar Golkar tinggi dalam konteks menentukan capres-cawapres,” ujarnya di Jakarta, Rabu (1/3/2023).

Di sisi lain, Ujang menilai penentuan pasangan bakal capres-cawapres KIB masih harus menunggu arahan dari Joko Widodo Presiden.

“Pak Airlangga Hartarto Ketua Umum Partai Golkar sudah mengatakan soal pencapresan menunggu restu dari Pak Jokowi. Hal itu membuat Golkar berada pada situasi dilematis. Di satu sisi, Golkar sebagai partai besar dan bisa menentukan. Di saat yang sama, soal capres-cawapres menunggu arahan Pak Jokowi,” kata dosen Universitas Al Azhar Indonesia itu.

Sebagai alternatif, Ujang menyarankan Golkar melakukan upaya pemaduan antara kekuatan partainya dengan kehendak Jokowi supaya KIB bisa segera menentukan bakal capres-cawapres yang diusung.

“Saya melihat itu harus dikompromikan antara peran besar Golkar di KIB dan kehendak Pak Jokowi,” pungkasnya.(rid)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs