PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) komitmen akan tetap menjadi kawasan industri hijau di Indonesia. Tak hanya ramah lingkungan tapi juga bermanfaat untuk warga sekitar.
Komitmen itu ditegaskan seiring usianya yang menginjak 49 tahun pada hari ini, Selasa (28/2/2023).
Didik Prasetiyono Direktur Utama (Dirut) PT SIER mengatakan, di usia 49 tahun ini kinerja SIER meningkat sangat memuaskan.
Berdasarkan kinerja keuangan tahun 2022, pendapatan usaha pada bisnis inti SIER mencapai Rp69,39 miliar atau setara 125,03 persen dari RKAP (Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan) tahun 2022 sebesar Rp55,50 miliar. Capaian itu juga meningkat 20,28 persen dibanding tahun 2021 sebesar Rp57,69 miliar.
“Pada tahun 2022 terealisasi empat PPTI dengan luas mencapai 3,49 hektare. Di antaranya dua tenant baru, yakni PT Soojin Nareswari Kosmetika dan PT Nutricell Pacific. Lalu dua tenant yang melakukan perluasan lahan yakni PT Matsumura Itano dan PT Veolia Services Indonesia dengan total nilai transaksi sebesar Rp50,27 miliar,” jelas Didik.
Sementara tren pendapatan usaha bisnis non-inti langsung tahun 2022 sebesar Rp324,35 miliar atau setara 105,99 persen dari RKAP tahun 2022 sebesar Rp306,01 miliar atau meningkat 13,36 persen dibanding capaian tahun 2021 sebesar Rp286,13 miliar.
“Bisnis non-inti tidak langsung ini didapat dari logistik sebesar Rp54,31 miliar dan kontraktor Rp28,55 miliar. Sehingga total pendapatan bisnis secara keseluruhan mencapai Rp476,61 miliar. Jumlah ini setara 119,81 persen RKAP tahun 2022 atau meningkat 16,67% dibanding realisasi tahun 2021 sebesar Rp408,49 miliar,” ungkapnya.
Capaian kinerja SIER, lanjutnya, berkat kepercayaan tenant yang terus meningkat. Dibuktikan dengan tenant yang memperluas lahan di SIER melalui PPTI.
Dengan perluasan ini, lanjut Didik, akan mampu menyerap tenaga kerja seiring perusahaan semakin besar.
Selama pandemi Covid-19, baginya tidak mudah meningkatkan penjualan. Namun SIER berusaha menciptakan inovasi dan kreasi baru, demi menggenjot pendapatan penjualan agar mencapai target yang sudah ditentukan.
Kinerja itu diapresiasi Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya, yang mana Pemkot Surabaya menjadi salah satu pemegang saham PT SIER.
“Saya memberikan apresiasi atas kinerja Dirut SIER dan tim yang terbukti mampu mendorong pertumbuhan ekonomi, ikut membangun kemajuan kota, juga terciptanya lapangan pekerjaan bagi warga Surabaya. Dan yang lebih penting lagi adalah SIER bisa hidup berdampingan dengan masyarakat,” kata Eri Cahyadi.
Menurut Eri, kawasan industri yang bisa hidup berdampingan baik dengan masyarakat, adalah sebuah prestasi luar biasa. Artinya, SIER menjadi pengelola kawasan industri yang ramah lingkungan dan bisa bermanfaat untuk masyarakat sekitar.
Sekedar informasi, PT SIER termasuk salah satu kawasan industri tertua di Indonesia, dan pertama di Jawa Timur. Berdiri pada 28 Februari 1974, di atas lahan seluas 245 hektare di daerah Rungkut, Kota Surabaya.
Seiring berjalannya waktu, SIER memperluar kawasan industri ke beberapa tempat. Berbek Waru Sidoarjo, dan Rembang Psuruan. (lta/ipg)