Jumat, 22 November 2024

BMKG Peringatkan Gelombang Tinggi Hingga 6 Meter di Perairan Selatan Jawa Timur

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Peta prakiraan tinggi gelombang yang dilaporkan BMKG, Senin (27/2/2023). Foto: Antara

Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau kepada masyarakat di sektor pelayaran untuk mewaspadai gelombang tinggi hingga lebih dari enam meter di Laut Natuna Utara.

“Gelombang di kisaran lebih dari enam meter berpeluang terjadi di Laut Natuna Utara,” kata Eko Prasetyo Kepala Pusat Meteorologi Maritim, BMKG, dilansir Antara, Senin (27/2/2023).

Ia menjelaskan, bahwa pola angin yang terjadi di wilayah Indonesia bagian utara menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang tinggi.

“Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Natuna Utara, Selat Sunda, perairan selatan Banten-Jawa Barat, Samudra Hindia Selatan Banten-Jawa Barat, Laut Arafuru, perairan Kepulauan (Kep.) Babar-Tanimbar,” katanya.

Eko Prasetyo memaparkan, gelombang di kisaran 4-6 meter diprakirakan terjadi di Samudra Hindia Barat Lampung, perairan Pulau Enggano, Selat Sunda bagian barat, Selat Sunda bagian selatan, perairan selatan Banten, Samudra Hindia Selatan Banten.

Kondisi serupa juga berpotensi terjadi di Samudra Hindia selatan Jawa Barat dan selatan Jawa Timur, hingga Samudra Hindia selatan Kupang-Pulau Rote, perairan utara, barat, dan selatan Kep. Natuna, perairan Utara Kep. Anambas, perairan Kep. Subi-Serasan, Laut Arafuru bagian barat.

Untuk gelombang di kisaran 2,5-4 meter berpeluang terjadi di perairan utara Sabang, Samudra Hindia barat Kep. Mentawai-Bengkulu, Samudra Hindia selatan Bali-Lombok-NTT, perairan barat Lampung, perairan barat Kep. Mentawai, perairan selatan Jawa Barat-Jawa Timur, perairan selatan Bali-Sumbawa, Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan, perairan Pulau Sumba-Kupang-Pulau Rotte, Laut Sawu, Selat Sumba-Selat Ombai, Selar Sape bagian selatan.

Kemudian, perairan timur Kep. Bintan-Lingga, perairan selatan Kep. Anambas, Laut Sumbawa-Laut Flores, perairan utara Flores, Laut Sulawesi bagian timur, Laut Banda bagian selatan, Laut Arafuru bagian timur, perairan Kep. Sermata-Letti, perairan Kep. Babar-Tanimbar, perairan Kep. Sangihe-Talaud, Samudra Pasifik Utara Halmahera.

Sementara gelombang di kisaran 1,25-2,5 meter berpotensi terjadi di perairan barat Aceh-Kep. Simeulue-Pulau Nias, Selat Malaka bagian utara, perairan Bengkulu, Samudra Hindia Barat Aceh-Kep. Simeulue-Pulau Nias, Selat Karimata, Perairan Bangka Belitung, Laut Jawa, perairan utara Jawa Barat-Jawa Timur, perairan Selatan Sulawesi Selatan, perairan Kep. Sabalana-Kep. Selayar, Laut Bali, Selat Lombok bagian utara, perairan Utara Lombok-Sumbawa.

Kemudian, perairan Selatan Flores, Selat Makassar bagian utara, perairan selatan Baubau-Wakatobi, Laut Sulawesi bagian barat dan tengah, perairan Kep. Sitaro-Bitung, Laut Maluku, perairan Halmahera, perairan Fakfak-Kaimana, Laut Halmahera, perairan Pulau Seram, perairan Kep. Kai-Kep. Aru, perairan Utara Papua Barat-Papua, perairan Yos Sudarso, Samudra Pasifik Utara Papua Barat-Papua.

Eko Prasetyo menambahkan, gelombang tinggi di beberapa wilayah perairan Indonesia itu berpotensi terjadi pada 27-28 Februari 2023.

“Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada,” katanya. (ant/ihz/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs