Jumat, 22 November 2024

AS Sebut akan Ada Konsekuensi Serius Jika China Kirim Senjata ke Rusia

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Jake Sullivan Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih berpidato dalam konferensi pers harian di Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat, 30 September 2022. Foto: Reuters

Jake Sullivan Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, pada Minggu (27/2/2023) kemarin mengatakan, ada konsekuensi serius jika China mengirim senjata ke Rusia untuk perang di Ukraina.

Seperti dilaporkan Antara, saat diwawancarai dalam program “State of the Union” di CNN, Sullivan menyebut keputusan membantu Moskow, termasuk memberikan bantuan militer, ada di tangan Beijing sendiri.

“Tetapi jika itu yang terjadi, akan ada konsekuensi yang harus ditanggung China,” kata Sullivan.

Dalam wawancara terpisah dengan program “This Week”, Sullivan juga mengatakan China belum mengirimkan bantuan itu, tetapi juga belum mengesampingkan opsi tersebut.

Ia menambahkan, pejabat AS telah memperingatkan pejabat China dalam forum tertutup tentang akibat yang akan ditanggung jika mengirimkan senjata ke Rusia. Namun, dia tidak menjelaskan lebih jauh tentang pembicaraan tertutup itu.

Sebelumnya, AS dan para sekutunya di pakta pertahanan NATO ramai-ramai memperingatkan China tentang hal itu dalam beberapa hari terakhir.

Mereka mengeluarkan pernyataan terbuka tentang keyakinan bahwa China sedang mempertimbangkan untuk memberikan peralatan mematikan kepada Rusia.

Demikian dengan William Burns Direktur CIA juga telah memberikan komentarnya pada Minggu kemarin.

“Kami yakin bahwa pemimpin China sedang mempertimbangkan bantuan peralatan mematikan. Kami juga belum melihat keputusan final sudah dibuat (China), dan kami belum melihat bukti adanya pengiriman peralatan mematikan,” kata Burns.

Sementara Michael McCaul Anggota DPR AS dari Partai Republik, yang juga ketua Komite Urusan Luar Negeri, mengatakan dalam “This Week” bahwa intelijen AS menunjukkan drone termasuk di antara senjata mematikan yang dipertimbangkan China untuk dikirim ke Rusia.

Di sisi lain, Joe Biden Presiden AS bertemu dengan Volodymyr Zelenskyy Presiden Ukraina di Kiev, Senin (20/2/2023) lalu, dan menjanjikan bantuan baru bagi Ukraina senilai 500 juta dolar (sekitar Rp7,6 triliun).

Pekan lalu menandai satu tahun invasi Rusia di Ukraina yang disebut oleh Moskow sebagai “operasi militer khusus”. AS sejauh ini telah menjadi pemasok bantuan militer terbesar ke Ukraina, untuk membantu negara itu melawan pasukan Rusia yang peralatannya lebih baik.

Ukraina bersiap menghadapi serangan besar-besaran dari Rusia dalam waktu dekat. (ant/ihz/bil)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs