Jumat, 22 November 2024

Pemkab Sidoarjo Terapkan Teknik Baru Perbaikan Jalan Agar Lebih Awet

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Perbaikan lubang di Jalan Kletek, Kabupaten Sidoarjo, Sabtu (25/2/2023) pagi. Foto: Istimewa

Kerusakan jalan yang terjadi di Kabupaten Sidoarjo sejak awal 2023 ini mendapat sorotan dan atensi khusus dari banyak pihak, termasuk Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat sendiri.

Adapun jalan-jalan yang rusak, seperti di Jalan Lingkar Timur Sidoarjo, Jalan Kolonel Sugiono yang merupakan penghubung antar desa di Kecamatan Waru, hingga terbaru Jalan Kletek Kecamatan Taman.

Dwi Eko Saptono Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air (Kadis PUBMSDA) Kabupaten Sidoarjo mengatakan, saat ini pihaknya telah menerjunkan lima tim pelaksana satgas penanganan jalan rusak, yang rencananya juga akan ditambah dua tim lagi.

Nantinya, agar jalan yang selesai diperbaiki tidak rusak kembali ketika dilewati kendaraan muatan berat, satgas sudah diinstruksikan untuk menerapkan teknis baru.

“Barusan kami juga langsung koordinasi dengan rekan-rekan tim (satgas) untuk penambalan agak lebar, mulai Senin (27/2/2023) besok, pakai sistem cutting dulu. Jadi tidak sekedar dibersihkan kemudian ditambal aspal basah,” ungkapnya pada Radio Suara Surabaya, Sabtu (25/2/2023).

Dia menjelaskan, sistem tersebut diperuntukan untuk jalan dengan kerusakan yang dalam hingga mencapai pondasinya. Dengan sistem cutting, lanjut Dwi Eko, jalan akan dipotong dan dirapikan sampai sisi terdalam terlebih dulu, sebelum diberi penguatan/pemadatan dengan pondasi baru.

“Baru nanti kita lakukan pelapisan dengan aspal. Sehingga nanti kalau ada beban berat diatasnya yang melintas, ada penahannya dan cutting-nya lebih presisi,” ucapnya.

Kadis PUBMSDA itu juga menekankan kalau penyebab jalan rusak tersebut karena banyak dilintasi kendaraan muat berat, mengingat Kabupaten Sidoarjo sendiri adalah daerah indutri.

Jalanan rusak tersebut, masuk kategori jalan daerah yang rata-rata hanya punya kemampuan untuk menahan kendaraan dengan beban muatan delapan sampai 10 ton. Sedangkan kebanyakan kendaraan yang melintas, beban muatannya bisa di atas 20 ton.

Kondisi itu menurutnya tidak bisa dihindari, mengingat perkembangan investasi di Kota Delta yang saat ini sedang gencar dilakukan.Untuk itu kedepan Pemkab Sidoarjo akan mencoba mengkomunikasikan hal tersebut dengan pemerintah pusat, agar ada regulasi yang mengatur.

“Kebetulan jalan daerah semua yang rusak ini, tidak sesuai kelasnya kalau dilewati kendaraan hampir 30 ton. Rawan (kalau) dilewati kendaraan berat, karena diperuntukan untuk kendaraan yang kelasnya rumah tangga atau yang lebih ringan,” imbuhnya.

Tidak lupa Dwi Eko menyampaikan projek betonisasi yang tengah dikebut oleh Pemkab Sidoarjo saat ini, merupakan solusi jangka panjang dari seluruh permasalahan jalan tersebut.

Betonisasi sebisa mungkin juga dilakukan menyeluruh, hingga menyentuh jalan-jalan daerah penghubung lingkungan. “Sehingga nanti keluhan-keluhan (warga pengguna jalan) bisa terkurangi,” pungkasnya. (bil/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs