Banjir masih terjadi di Kota Surabaya terutama kawasan perkampungan. Salah satu penyebabnya, 40 persen kampung di Surabaya belum memiliki saluran.
Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya minta, setiap rumah warga membangun saluran selebar 60 sentimeter. Pasalnya, selain 40 persen kampung belum punya saluran, 60 persen saluran yang ada ukurannya kurang dari ketentuan.
“Hampir 40 persen perkampungan (di Surabaya) tidak punya saluran. 60 persen selokan tidak sesuai ukuran 60 sentimeter. (Paling tidak setiap rumah) minimal (ukuran selokan) 30 sentimeter,” katanya, Sabtu (25/2/2023).
Ia minta, setiap rumah warga menyediakan saluran selebar 60 sentimeter agar banjir di perkampungan tidak lagi terjadi.
“Saya imbau ke camat-lurah kalau ada wilayah yang wilayahnya banjir. Kalau jalan besar sekarang gak banjir yang ada 54 titik itu, sudah zero. Sekarang ada di perkampungan, nah saya bilang lurah-camat setiap rumah wajib buat saluran 60 sentimeter. Ajak bicara warganya, kalau buat rumah punya kewajiban buat saluran. Kalau cuma ada 20 atau 10 sentimeter ya dibongkar ayo jadikan 60. Nanti dibenarkan sekalian salurannya. Uangnya gak semua dari APBD nanti mungkin 30 persen dari warga, 70 persen nya kita, sehingga mereka merasa memiliki dan menjaga,” bebernya.
Sementara untuk beberapa hari ke depan, lanjutnya, curah hujan di Jawa Timur diperkirakan sangat tinggi.
“Ada surat BMKG untuk beberapa hari ke depan curah hujan sangat tinggi. Yang paling banyak terlewati adalah Jatim mulai Sidoarjo, Gresik, ada,” katanya.(lta/abd/ipg)