Siang tadi sekitar pukul 13.00 WIB, aula di sekolah SMP Negeri 1 Surabaya dipenuhi dengan beragam karya seni hasil kerajinan para siswa-siswi di sekolah tersebut. Mulai dari seni lukis, kerajinan tangan, videotron hingga dark spot atau area foto yang jadi tempat favorit para murid untuk bersinggah di pameran itu.
Valina Nadira siswi kelas 9G dan Sheyreen Callista kelas 9C Panitia dari acara Open Air & Art Exhibition Graffiti 2022 SMPN 1 Surabaya mengatakan kalau ide acara ini bukan hanya have fun saja, tapi juga ditujukan untuk kegiatan sosial.
Kata Valina, ide dari acara adalah memamerkan karya seni hasil buah tangan para siswa-siswi di SMPN 1 Surabaya. Kemudian karya-karya itu nantinya bakal dilelang kepada calon pembeli yang tertarik.
“Tujuan kami ingin membantu balita stunting, apalagi perhatian terhadap balita stunting merupakan program kerja dari Pemkot Surabaya,” kata Valina waktu ditemui suarasurabaya.net, Jumat (24/2/2023).
Kata Vania, inisiatif dan ide acara ini muncul sejak Desember tahun 2021. Sebagai anggota OSIS dirinya ingin menggelar acara seni yang diminati oleh seluruh murid, namun dipadukan dengan kegiatan sosial di dalamnya.
Karena waktu 2021 kemarin kegiatan masih terbatas akibat pandemi, mereka baru bisa melaksanakannya di tahun ini. Vania menuturkan, seluruh siswa mulai kelas 7 hingga 9 pun kompak dalam mempersiapkan kegiatan pertama kali sejak pandemi ini.
Kemudian, Sheyreen Callista mengungkapkan kalau art exhibition ini merupakan garapan dari seluruh siswa dan siswi. Mulai dari konsep acara, ide dekorasi, hingga goals acara murni dari mereka sendiri.
“Tujuan dari art exhibition ini memang untuk charity, jadi untuk pendengar Suara Surabaya boleh banget ke SMPN 1 Surabaya,” katanya.
Sementara itu Hanifah Kepala Sekolah SMPN 1 Surabaya sangat mendukung ide kreatif para siswa-siswi ini. Sebab mereka saling berkolaborasi dan meluapkan ekspresi sesuai bakat minatnya.
“Nanti di akhir acara juga ada pentas seni yang menunjukkan bakat minat anak-anak,” ujarnya.
Kata Hanifah, dukungan dari sekolah dalam acara ini berupa penyediaan fasilitas dan pendampingan dalam melakukan perizinan. Menurut Hanifah, para muridnya juga perlu memahami langkah-langkah dalam menggelar suatu acara.
Kepala Sekolah SMPN 1 itu juga mengakui kalau gagasan sosial di dalam acara ini memang dicetuskan oleh para muridnya. Hanifah hanya sedikit memberi clue kalau yang harus diperhatikan lebih baik orang-orang di sekitar lingkungan saja.
“Oh iya, Bu, saat ini yang sedang dibutuhkan stunting salah satunya,” ucap Hanifah menirukan salah satu muridnya saat itu.
Kemudian untuk menyalurkan donasi dari hasil penjualan karya seni para siswa-siswi ini, pihak SMPN 1 Surabaya akan berkoordinasi dengan kecamatan setempat guna distribusinya.
“Hasil dari donasi akan kita kumpulkan, nanti kita tanyakan kebutuhannya apa. Kita menyesuaikan dengan kebutuhan mereka,” pungkas Hanifah.(wld/iss/faz)