Proses Pencocokan dan Penelitian (Coklit) yang dilakukan oleh Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih) baru mencapai 48 persen atau kurang lebih sekitar 15 juta penduduk di Jawa Timur.
Angka itu masih mencapai separuh lebih dibanding total jumlah penduduk yang sudah disinkronkan dari Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (D4) dengan data Daftar Pemilih Tetap (DPT) berkelanjutan, yakni 31.810.467 penduduk.
Choirul Anam Ketua KPU Jatim mengatakan kalau pihak Pantarlih bakal mengebut proses coklit dengan mendatangi rumah-rumah warga. Mereka bakal mencocokkan data melalui KTP dan KK saja.
Proses Coklit ini akan berlangsung selama 20 Februari – 14 Maret 2023. Bahkan KPU Jatim menargetkan proses Coklit harus selesai 10 hari sebelum 14 Maret. Sebab tugas Pantarlih yang harus diselesaikan masih banyak.
“Saya berharap masyarakat Jatim yang didatangi petugas Pantarlih bisa menyampaikan informasi dan data yang akurat. Untuk memastikan benar atau tidak, atau ada perubahan,” kata Anam sapaannya, Jumat (24/2/2023).
Kemudian dari 31 juta data penduduk yang punya hak pilih, KPU Jatim juga melakukan efisiensi Tempat Pemungutan Suara (TPS) dari 130.262 menjadi 119.861 TPS di seluruh Jatim.
Lanjut Anam, namun jumlah TPS itu masih bisa bertambah dan berkurang. Tergantung proses petugas Pantarlih waktu melakukan coklit di rumah-rumah warga.
“Ada pengurangan sekitar 11 ribu TPS. Ini kita lakukan untuk efisiensi,” imbuhnya.
Sementara itu Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim mengatakan bahwa Kementerian Dalam Negeri telah berpesan kalau setiap kabupaten/kota diminta untuk menyiapkan anggaran melalui APBD dalam persiapan Pemilukada 2024.
“Pak Mendagri berpesan kepada seluruh Gubernur se Indonesia agar setiap daerah mempersiapkan dan membantu kebutuhan Pemilukada tahun 2024 mendatang. Jangan sampai kebutuhan pemilukada Tahun 2024 terlewatkan,” katanya.
Khofifah menyebut, bahwa kemendagri terus berproses memudahkan para calon pemilih dengan layanan digital KTP atau E-KTP.
“E-KTP ini sangat mudah di unduh melalui Gadget sehingga data pemilih bisa terdeteksi ketika Pemilu mendatang berada di TPS berapa,” ungkapnya.
Di akhir arahannya, Khofifah berpesan supaya semua pihak ikut menjaga suasana yang aman, nyaman, kondusif, harmonis menjelang pesta demokrasi tahun 2024 mendatang.
Sekedar diketahui, hari ini Pantarlih dan Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) Kel. Jemur Wonosari, Kec. Wonocolo, Surabaya menggelar Coklit di kediaman Gubernur Jatim.(wld/iss/faz)