Sabtu, 23 November 2024

Cuaca Ekstrem, Sekolah di Surabaya Diimbau Tak Berkegiatan Luar Kota

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Yusuf Masruh Kadispendik Surabaya. Foto: surabaya.go.id

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Pendidikan (Dispendik) menerbitkan Surat Edaran (SE) bernomor 400.3/4551/436.7.1/2023 berisikan imbauan cuaca ekstrem.

Surat tersebut ditujukan kepada Kepala SD, SMP negeri dan swasta, serta Kepala PAUD dan Pendidikan Non Formal di seluruh Kota Pahlawan.

Surat itu merujuk informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait beberapa wilayah di Jawa Timur yang mengalami cuaca ekstrem. Sehingga berpotensi terjadi bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, puting beliung, dan tanah longsor untuk dataran tinggi.

Yusuf Masruh Kepala Dispendik Kota Surabaya mengatakan hal ini dilakukan untuk menjaga keselamatan para pelajar di Kota Pahlawan. Sebab, akhir-akhir ini juga terjadi hujan deras dengan intensitas tinggi yang melanda Kota Surabaya.

“Saat ini memang perkiraan cuaca BMKG adalah cuaca ekstrem, imbauan saya yang ke luar kota bersama anak-anak, apalagi ke lereng gunung atau waduk, harapan kami tidak keluar kota atau ditunda terlebih dahulu. Karena ini berisiko untuk anak-anak,” kata Yusuf seperti dikutip surabaya.go.id, Jumat (24/2/2023).

Yusuf menjelaskan kalau para tenaga pendidikan telah menerima dengan baik maksud SE terkait imbauan cuaca ekstrem tersebut. Bahkan BPBD Kota Surabaya juga menginformasikan mengenai kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem dan langsung diteruskan ke seluruh sekolah.

“Alhamdulillah teman-teman bisa menerima. Ada yang konsultasi ke saya juga, karena sudah terlanjur membuat jadwal untuk berkegiatan di luar kota, saya minta untuk ditunda. Imbauan ini berlaku sampai ada informasi lebih lanjut dari BMKG. Kalau cuaca diprediksi sudah membaik iya tidak apa-apa,” ungkapnya.

Untuk itu, Yusuf meminta kepada seluruh kepala sekolah setelah kegiatan pembelajaran selesai, bisa mengimbau peserta didik segera pulang ke rumah. Apabila terjadi hujan tidak berteduh dibawah pohon, bangunan yang rapuh, papan reklame, dan lainnya. Serta, tidak bermain (berenang/mandi, memancing ikan, dan lain-lainnya) di gorong-gorong, sungai, waduk, dan tambak.

“Apalagi saat mendung, kalau sudah di rumah kan sudah aman. Juga mengingatkan anak-anak tidak melakukan aktivitas di sekitar sungai, seperti sungai yang awalnya sedang surut tiba-tiba hujan turun dan membuat sungai menjadi penuh, ini membahayakan mereka,” ujarnya.

Lebih lanjut, para kepala sekolah juga diminta untuk melaporkan kondisi sekolah mereka selama cuaca ekstrem melanda.

“Kepala sekolah juga saya minta selalu siaga di sekolahnya, seperti kalau ada kebocoran bisa segera melapor ke PD untuk dicarikan solusi dan ditindaklanjuti. Karena bagian atap tidak boleh dianggap ringan, sebab bisa membahayakan keselamatan siswa,” tegasnya.

Tak hanya itu saja, lanjut Yusuf, para orang tua juga diminta untuk mengawasi aktivitas bermain pada anak.

“Mengimbau anak-anak PAUD dan SD tidak bermain di sekitar selokan. Orang tua juga diminta untuk mengawasi anak-anaknya,” pungkasnya.(bil/dfn/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs