Sabtu, 23 November 2024

Pemkab Sidoarjo Tambah Satgas, Percepat Perbaikan Jalan Rusak

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Jalan berlubang di Jalan Sampang Bromo, Kecamatan Krembung, Kabupaten Sidoarjo pada Selasa (21/2/2023) pagi. Foto: Wahyu Darmawan via WhatsApp Suara Surabaya

Pemerintah Kabupaten Sidoarjo menambah satuan tugas (satgas) perbaikan jalan yang sebelumnya hanya satu menjadi tiga tim. Langkah ini merupakan salah satu upaya percepatan selain koordinasi teknis pengecoran jalan seiring pembangunan proyek nasional Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Umbulan.

Dwi Eko Saptono Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Sidoarjo mengatakan, pihaknya mengambil kebijakan menambah satgas karena selama bulan Januari dan Februari 2023, pemkab dibanjiri informasi terkait jalan rusak.

Selain itu, hasil evaluasi program Pagu Indikatif Wilayah Kecamatan (PIWK) yang diuji coba pada tahun 2021 menunjukkan tugas camat jadi lebih banyak tercurah menjadi bagian dinas pekerjaan umum dibanding atributif sebagai koordinator administrasi di wilayahnya.

Dalam mengerjakan tugasnya, tiga tim satgas perbaikan jalan harus berkejar-kejaran dengan hujan. Artinya ketika jalan sedikit kering, satgas beradu cepat untuk memperbaikinya.

“Kerusakan kecil pada lapisan atas aspal kami perbaiki dengan penambalan atau patching. Kerusakan yang lebih serius harus kami perbaiki strukturnya, ini yang berkejar-kejaran dengan hujan,” ujarnya dalam program Wawasan di Radio Suara Surabaya, pada Selasa (21/2/2023).

Mobil BPBD Kabupaten Sidoarjo di Jalan Kolonel Sugiono, Kureksari, Waru yang memompa genangan air di ruas jalan tersebut, Selasa (21/2/2023). Foto: tangkapan layar video kiriman Abdul Kodir via WA SS

Perlu diketahui, pada Selasa siang, Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Sidoarjo telah melakukan koordinasi teknis dengan PDAM untuk mencari solusi percepatan pengecoran di ruas jalan yang akan ditanami jaringan SPAM Umbulan. “Supaya tidak menunggu selesai baru dicor. Misal ruas satu selesai, langsung kami perbaiki,” katanya.

Pada kesempatan yang sama, Dwi juga menyebutkan progres proyek betonisasi jalan di Kabupaten Sidoarjo dalam dua tahun terakhir sudah mencapai 76 kilometer. Bertambah signifikan dari tahun 2020 yang masih 16 kilometer.

Anggaran untuk perbaikan jalan di Kabupaten Sidoarjo pada tahun 2023 kurang lebih di angka Rp16 miliar untuk swakelola maupun kontraktual. “Memang tidak besar anggaran kami pada waktu itu karena dengan terbangunnya jalan beton sudah mengurangi pemeliharaan jalan. Semoga di perubahan anggaran ada tambahan lagi, karena biasanya akhir tahun kerusakan jalan bertambah lagi,” ujarnya.

Ruas Jalan yang Telah dan Akan Diperbaiki

Dwi menjelaskan, saat ini satgas masih memprioritaskan perbaikan jalan di sebelah barat, mulai Gedangan sampai Krian. Pemeriksaan sudah dimulai sejak dua minggu lalu.

“Kemarin sore perbaikan jalan rusak di Bangsri karena tonase atau beban kendaraan yang melintasinya besar, sudah selesai. Kami perbaiki pondasinya, tidak hanya menambal,” kata Dwi Eko.

Perbaikan juga telah dilakukan di Jalan Damarsi dan Prasung yang rusak karena tonase kendaraan angkutan barang. “Pelaksananya kami panggil untuk mencari solusi percepatan. Jalan sepanjang 1.700 meter selesai kami perbaiki bersama-sama,” tuturnya.

Selanjutnya, perbaikan akan dilakukan di Buduran, Betro, dan Banjarsari. “Termasuk beberapa ruas jalan di sisi barat yang telah kami petakan yakni Tarik, Prambon, dan Wonoayu, segera kami lakukan pemeliharaan.”

Satgas juga telah mengintervensi Jalan Brigjen Katamso, Wadungasri yang permukaannya mulai mengering.

“Kureksari masih basah, kami belum bisa intervensi, masih kesulitan mau kami sedot ke arah mana. Saluran lumayan jauh dan permukaan sungai masih tinggi. Kalau beberapa hari ini mulai surut, segera kami prioritaskan pengurukan lapisan agregat satu sehingga nanti kami aspal ulang,” ujarnya.

Kemudian untuk lubang jalan di bawah Tol Tambak Sumur atau Pondok Candra, menurut Dwi, pengembang sudah melimpahkan menjadi kewenangan daerah, tinggal di-SK-kan saja. “Kalau memang akses kabupaten, tetap kami perhatikan meski masih samar kewenangannya, tapi dalam SK kami sudah diusulkan sebagai jalan daerah,” ujarnya.

Jalan berlubang di depan Kantor Dinas Pertanahan Sidoarjo di Jalan Lingkar Timur pada Selasa (21/2/2023) pagi. Foto: Sianly Ictavia Indra via WhatsApp Suara Surabaya

Berbeda dengan perbaikan di sisi barat, menurut Dwi, pemeliharaan jalan di lingkar timur harus melalui proses rekonstruksi. Tidak cukup hanya penambalan. Hal ini karena kerusakan terjadi akibat berat dan getaran yang dihasilkan kendaraan angkutan barang yang melewatinya.

“Beban jalan juga berasal dari kendaraan berat yang memperlambat laju atau berhenti saat putar balik. Contohnya di lampu merah Prasung, truk dua sumbu berhenti di situ, saat stop and go getaran mesinnya, rpm-nya lebih besar. Makanya di situ sering terjadi kerusakan karena tonasenya besar bisa sampai 40 ton, getarannya sampai pondasi,” kata Dwi.

Meski demikian, mulai Selasa sore ini, Pemkab Sidoarjo telah menugaskan satgas untuk melakukan pemeliharaan kecil-kecil berupa penambalan untuk mengurangi keluhan masyarakat.

“Rencana jangka panjangnya, lingkar timur akan kami betonisasi. Tahun ini kami sudah ada pembicaraan dengan Kementerian PUPR, jalan sepanjang 8,5 kilometer akan dibetonisasi. Realisasinya semoga tahun depan,” ujarnya.(iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs