AKBP Arif Fazlurrahman Kasatlantas Polrestabes Surabaya menyebut, situasi lalu lintas di Kota Pahlawan menunjukkan adanya peningkatan kesadaran dan keteraturan dari masyarakat.
“Kami mendapat masukan berkendara di Surabaya sudah tidak senyaman dulu karena banyak yang tidak mencerminkan perilaku tertib. Secara bertahap kami akan mengembalikan situasi nyaman berlalu lintas,” ujar Arif saat dihubungi Suara Surabaya, Jumat (17/2/2023).
Ia menjelaskan, berdasarkan evaluasi yang dilakukan secara berkala, di bulan Februari ini terjadi penurunan pelanggaran lalu lintas dan fatalitas.
Berdasarkan data Laka Lantas Polrestabes Surabaya, pada bulan Januari 2023, angka kecelakaan sebesar 115 kejadian dengan rincian korban meninggal dunia sebanyak 13 orang, luka berat 7 orang, luka ringan 135 orang. Sementara untuk periode 1-17 Februari, jumlah kecelakaan menurun jadi 45 kejadian dengan korban meninggal dunia 8 orang, luka berat 2 orang dan luka ringan 44 orang.
Kemudian terkait pelaksanaan tilang manual yang mulai digalakkan kembali, kata Arif, ini juga akan dievaluasi berkala efektivitasnya.
Apabila angka tilang manual di Surabaya menunjukkan penurunan, tidak menutup kemungkinan penindakan pelanggaran lalu lintas akan dilakukan lewat tilang elektronik atau ETLE saja.
“Apabila dirasa sudah ada perubahan signifikan yang tertib, sudah tidak ada lagi yang tidak mengunakan TNKB, kesadaran menggunakan helm, kesadaran menggunakan spion, tidak menutup kemungkinan kita kembalikan lakukan peneguran simpatik saja dan ETLE,” katanya.
Arif turut menyebut tilang manual saat ini masih difokuskan untuk pelanggar dari roda dua di antaranya memalsukan plat nomor kendaraan, mencopot plat kendaraan, balap liar serta menggunakan knalpot brong bisa dikenakan tilang manual.
“Sementara hasil evaluasi kami terhadap korban dan faktor penyebab kecelakaan masih didominasi sepeda motor, untuk tilang manual roda empat tidak dijadikan priotitas,” pungkasnya.(dfn/iss/faz)