Sabtu, 23 November 2024

Pengamat: KIB Harus Kerja Sama dengan PDIP untuk Wujudkan Duet Ganjar-Arilangga

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Airlangga Hartarto dan Ganjar Pranowo. Foto: Istimewa

Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) membuka peluang duet Ganjar Pranowo Gubernur Jawa Tengah dan Airlangga Hartarto Ketua Umum Partai Golkar sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024.

Ahmad Bakir Ihsan Pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menilai, partai politik (parpol) atau koalisi parpol yang belum resmi mengumumkan bakal calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang diusung masih sebatas tes ombak.

“Semua baru testing the water, upaya untuk melihat riak peluang atas pernyataannya dengan berharap ada respons positif dari partai yang dituju,” ujarnya di Jakarta, Kamis (16/2/2023).

Menurut Bakir, Ganjar dan Airlangga berpeluang untuk dipasangkan dan diusung KIB, dengan syarat ada persetujuan dari PDI Perjuangan. Dia bilang, kecil kemungkinan Ganjar maju sebagai capres tanpa restu Megawati Soekarnoputri Ketum PDIP.

“Ganjar dan Airlangga bisa saja berpasangan. Tapi, Ganjar tidak akan mungkin bergerak sebelum ada restu dari PDIP,” sebutnya.

Di sisi lain, dia menilai PDIP merasa berada dalam posisi aman karena sudah memenuhi syarat presidential threshold (PT) 20 persen kursi DPR RI. Sehingga, partai berlambang banteng belum memutuskan nama capres-cawapres yang akan diusung.

“Walau tanpa koalisi sudah cukup untuk mengusung capres-cawapresnya, tapi PDIP akan tetap membuka peluang koalisi dengan partai lain, dan menjadi penentunya,” pungkas Bakir.

Sebelumnya, KIB yang terdiri dari Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sudah mengantongi dua nama potensial diusung sebagai capres dan cawapres 2024.

Arwani Thomafi Sekjen Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengungkapkan, KIB juga mempertimbangkan Ganjar dan Airlangga.

“Dari beberapa nama yang masuk daftar bakal calon, ada nama Ganjar Pranowo dan Airlangga Hartarto,” ungkapnya.

Sementara itu, Adi Prayitno Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) mengatakan, duet Ganjar Pranowo-Airlangga Hartarto lebih mudah kalau ada restu PDIP.

Cara itu juga lebih masuk akal ketimbang menarik Ganjar keluar dari PDIP, dan atau PDIP bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

“Apa berani Ganjar keluar dari PDIP, karena tidak merekomendasikan Ganjar sebagai capres? Syukur kalau PDIP merekomendasikan Ganjar capres, jadi tidak ada kendala untuk berpasangan dengan Airlangga Hartarto,” ucapnya.

Dia melanjutkan, duet Ganjar-Airlangga Hartarto punya peluang menang karena dari segi politik keduanya sama-sama ‘orang Jokowi’, berada di koalisi pemerintah, dan tidak akan ada resistensi.

Tapi, Adi mengingatkan masih banyak catatan kalau duet itu terwujud. Misalnya, apakah Ganjar berani keluar dari PDIP kalau tidak terusung sebagai Capres PDIP? Kemudian bagaimana dengan parpol anggota KIB lain, PPP dan PAN.

“Apakah akan setuju kalau Ganjar bergabung dengan Airlangga? Itu kan jadi catatan penting, karena KIB bukan hanya Golkar. Karena pada saat yang bersamaan PAN terlihat mesra bersama Erick Thohir, dan sangat mungkin Erick dipasangkan dengan Ganjar. Bahkan, sangat mungkin nama Sandiaga Uno yang belakangan dikaitkan dengan PPP,” tutupnya.(rid/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs