Sabtu, 23 November 2024

BPBD Jatim Ingatkan Masyarakat Waspadai Potensi Bencana di Wilayah Langganan Banjir

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Gatot Soebroto Kepala Pelaksana BPBD Jatim waktu ditemui di Kantor Gubernur, Senin (2/1/2023). Foto: Wildan suarasurabaya.net

Gatot Soebroto Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Jawa Timur (Jatim) pada Rabu (15/2/2023) mengingatkan masyarakat yang tinggal di wilayah langganan banjir dan wilayah berpotensi mengalami bencana serupa di Jatim agar lebih waspada.

“Saya meminta masyarakat untuk mengenali potensi ancaman bencana di wilayah masing-masing. Misalnya, kalau ada hujan, atau jika ada potensi banjir, hindari tempat-tempat tersebut. Lalu, yang tinggal di wilayah potensi longsor, terus berjaga-jaga jika ada potensi longsor akan terjadi. Untuk pengunjung pariwisata, tolong ikuti peraturan pengelola dan pemerintah, juga cek informasi cuaca di tempat pariwisata tersebut,” kata Gatot saat mengudara di Radio Suara Surabaya.

Perlu diketahui, sejumlah wilayah di Jatim seperti Sidoarjo, Bondowoso, Lamongan, Ponorogo, dan Pasuruan dilanda banjir beberapa waktu terakhir. Bahkan, ada beberapa wilayah yang statusnya naik jadi tanggap darurat.

Gatot mengonfirmasi, di Sidoarjo, banjir terjadi tepatnya di daerah Tanggulangin dan sekitarnya yang sudah terjadi selama 3 minggu. Banjir di daerah tersebut disebabkan karena posisi tanah yang turun, sehingga air lebih tinggi dari daratan. Pemerintah daerah setempat sudah menaikkan status tanggap darurat.

Sementara di Kecamatan Ijen, Bondowoso, terjadi banjir bandang pada Minggu (12/2/2023) kemarin. Gatot menjelaskan, banjir bandang Bondowoso berdampak pada sekitar 100 kepala keluarga di dua desa yaitu, Desa Sempol dan Desa Kalisat.

Ia menambahkan, pemerintah daerah Bondowoso juga menaikkan status Bondowoso menjadi tanggap darurat. Ia mengatakan, jika dilihat dari material yang terbawa arus banjir bandang, terdapat alih fungsi lahan di wilayah atas daerah tersebut.

Gatot menyebut, Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim sudah memberikan instruksi untuk merelokasi korban terdampak banjir bandang Bondowoso. Rencana relokasi tersebut sudah dikoordinasikan dengan BPBD Jatim, Pemkab Bondowoso, dan PT Perkebunan Nusantara.

“Jika lokasi sudah ada, proses selanjutnya akan kita lakukan tinjauan. Untuk saat ini, masih proses pembersihan dan terus melakukan koordinasi untuk rencana relokasi,” jelas Gatot.

Kemudian, ia mengatakan bahwa saat ini BPBD Jatim sedang memantau wilayah lain. Salah satunya banjir di Lamongan, yang disebabkan luapan Sungai Bengawan Njero.

“Penyebab banjir dikarenakan wilayah tersebut merupakan lokasi tambak yang menampung air, tapi dipakai untuk tempat tinggal,” terang Gatot.

Di wilayah lain, ada banjir Ponorogo yang disebabkan luapan air sungai karena ada normalisasi yang belum maksimal dan sampah yang menghambat aliran air.

Lalu, banjir juga terjadi di Mojokerto di mana banjir disebabkan jebolnya tanggul sungai. Banjir disebabkan tanggul jebol juga terjadi di Kecamatan Rejoso, Pasuruan.

Gatot mengatakan, BPBD Jatim bersama TNI, Polri, Pemkab, Pemkot, dan OPD terkait, akan mengatasi bencana yang terjadi di wilayah Jawa Timur bersama-sama.(ihz/dfn/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs