Kementerian BUMN menyatakan pameran Indonesia Pavilion memiliki peluang investasi senilai 42,2 miliar dolar AS mengingat sejumlah investor yang hadir pada Pertemuan Tahunan IMF-World Bank Group, di Nusa Dua, Bali, juga bisa melihat kemajuan yang dicapai Indonesia dan peluang bisnis yang menyertainya.
Aloysius Kiik Ro Deputi Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN melalui keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (12/11/2018) menyebutkan peluang investasi itu berasal dari 80 proyek yang sedang dikembangkan di Tanah Air dengan anggaran total biaya proyek dari berbagai sektor itu mencapai 86,1 miliar dolar AS.
Infrastruktur ikut menjadi salah satu sektor yang menawarkan peluang investasi tersebut. Berdasarkan data Kementerian BUMN, peluang investasi untuk sektor konstruksi dan infrastruktur tercatat senilai 16,2 miliar dolar AS dari 30 proyek. Selain itu, ada pula peluang investasi untuk sektor manufaktur sebesar 600 juta dolar AS.
Aloysius mengatakan, ada lima fokus area pengembangan infrastruktur, yakni sektor elektrifikasi, konektivitas jalan, konektivitas laut, konektivitas bandara, dan konektivitas digital broadband.
“Kami akan memastikan konsistensi pelaksanaan dari proyek-proyek infrastruktur dasar seperti jalan tol, pelabuhan laut, bandara, dan telekomunikasi. Kami terus mendorong perbaikan infrastruktur,” kata Aloysius.
Untuk sektor listrik, rasio elektrifikasi ditargetkan bisa mencapai 99,9 persen pada akhir 2019. Ada pun, terkait konektivitas jalan ada rencana untuk memperpanjang jalan tol mencapai 1.794 kilometer pada 2019.
Begitu juga dengan konektivitas laut yang diharapkan ada peningkatan kapasitas kargo 34,8 juta teus pada akhir 2019.
Sementara itu, seperti dilansir Antara, konektivitas bandara diharapkan mencapai target 235 juta penumpang pada akhir 2019.
Aloysius menambahkan, untuk memastikan hal itu dapat berjalan lancar, pihaknya berkomitmen untuk selalu mendorong BUMN untuk meningkatkan kapasitas sumber daya dengan mencari sumber pendanaan dari pasar keuangan dengan berbagai inovasi instrumen pembiayaan hingga membangun kemitraan dengan sektor swasta lainnya.
“Melalui kemitraan strategis antara BUMN dengan swasta, diharapkan bisa terjadinya sharing keahlian untuk pembangunan infrastruktur dengan kualitas sesuai standar global,” tutup dia.
Ada pun pameran bertajuk Indonesia Pavilion-Rediscovering Indonesia, merupakan kerja sama Kementerian BUMN dengan sejumlah kementerian lainnya untuk menyajikan berbagai proyek strategis nasional, kinerja, hingga karya seni khas Indonesia. (ant/nin/ipg)