Perusahaan Walt Disney CO pada Rabu (8/2/2023) kemarin, mengumumkan rencana memangkas sebanyak 7.000 pegawainya untuk mengurangi beban pengeluaran, yang dinilai mampu menghemat hingga 5,5 miliar dolar AS atau setara Rp83,1 triliun.
Kabar pengurangan pegawai perusahaan hiburan Amerika Tersebut disampaikan langsung oleh Bob Iger CEO Disney.
Seperti diberitakan Antara Kamis (9/2/2023) melansir The Verge, langkah pemutusan tenaga kerja itu terjadi sebagai cara bertahan di tengah kondisi ekonomi yang menantang.
Bersamaan dengan rencana PHK pegawai, Iger juga mengumumkan perubahan divisi untuk bisnis Disney yang kini terdiri dari Hiburan dan Produk Disney, ESPN, serta Disney Parks. Dia menilai layanan hiburan digitalnya masih bisa bertumbuh meski tengah mengalami pelambatan.
Di AS dan Kanada, pada akhir 2022 hanya ada penambahan 200 ribu pelanggan Disney Plus dan membuat total pelanggan di kawasan tersebut berjumlah 46,6 juta. Di sisi lain, secara internasional, layanan Disney Plus saja (tidak termasuk Disney HotStar) mendapat penambahan 1,2 juta pelanggan.
Layanan streaming lainnya dari Disney, yakni Hulu dan ESPN Plus, juga memiliki pertumbuhan yang sama lambatnya, masing-masing menambahkan 800.000 dan 600.000 pelanggan.
Disney mencatat layanan streaming tersebut tetap mengalami peningkatan sebesar 13 persen dengan jumlah total 5,3 miliar dolar AS (Rp80,1 triliun). Tapi, perusahaan tersebut dinilai kehilangan sekitar 1,5 miliar dolar AS di kuartal terakhir 2022.
“Perkiraan kami saat ini menunjukkan Disney Plus akan mencapai profitabilitas pada akhir tahun fiskal 2024 dan pencapaian itu tetap menjadi tujuan kami,” kata Iger.
Meski di akhir 2022 Disney mengalami penurunan, menurut Iger hal itu belum bisa menjadi acuan untuk mengubah taktik perusahaannya. (ant/ihz/bil)