Jumlah korban tewas akibat gempa dahsyat di Turki bertambah menjadi 5.434 pada Selasa (7/2/2023), sementara jumlah korban luka bertambah menjadi 31.777, kata Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca.
“Kondisi cuaca sangat buruk. Petugas penyelamat hampir tidak bisa mencapai daerah yang hancur,” kata Koca dalam konferensi pers bersama dengan Hulusi Akar Menteri Pertahanan Turki seperti dilaporkan Antara.
Koca menambahkan bahwa tim SAR masih mencari korban selamat yang terperangkap di zona yang dilanda gempa.
Sementara itu, Akar mengatakan Angkatan Bersenjata Turki kembali mengirim sembilan batalion komando dari unit-unit militer di Turki barat ke zona yang dilanda gempa, bersama dengan empat batalion dari Siprus utara untuk membantu para korban gempa.
Sebanyak 7.500 tentara terlibat dalam upaya penyelamatan korban gempa dan 1.500 tentara lainnya akan bergabung pada Rabu (8/2/2023), kata menhan Turki itu.
Dia menambahkan bahwa semua unit militer, markas besar, dan garnisun di zona gempa sepenuhnya terbuka bagi warga sipil.
Jumlah korban tewas kemungkinan akan bertambah karena hampir 6.000 bangunan rata dengan tanah, ditambah dengan cuaca dingin serta beberapa gempa susulan yang menghambat upaya penyelamatan.
Recep Tayyip Erdogan Presiden Turki pada Selasa (7/2/2023) telah mengumumkan keadaan darurat selama tiga bulan di 10 provinsi negara itu yang dilanda gempa.
Sebelumnya, gempa bermagnitudo 7,7 mengguncang Provinsi Kahramanmaras di Turki selatan pada Senin (6/2/2023) pukul 04.17 waktu setempat, diikuti oleh gempa bermagnitudo 6,4 beberapa menit kemudian di Provinsi Gaziantep, Turki selatan, dan gempa susulan bermagnitudo 7,6 terjadi pada pukul 13.24 waktu setempat di Kahramanmaras.(ant/iss/rst)