Wali Kota Surabaya kembali merotasi pejabat pemerintah kota (pemkot) mulai pimpinan tinggi pratama, administrator, dan pengawas. Total ada 35 pejabat pemkot yang dirotasi dan dilantik per kemarin, Selasa (7/2/2023).
Menurut Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya, rotasi pejabat di lingkungan Pemkot Surabaya, hal biasa. Apalagi, pemerintah telah menerapkan Sistem Merit, yakni kebijakan dan manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN) yang berdasarkan kualifikasi, kompetensi, kinerja, yang diberlakukan secara adil dan wajar dengan tanpa diskriminasi.
“Di dalam Sistem Merit itu terdapat penilaian dari masyarakat. Maka masyarakat bisa memberikan nilai kepuasan, sehingga nilai itulah yang masuk ke dalam Sistem Merit,” katanya, Rabu (8/2/2023).
Selain itu, rotasi berhubungan dengan capaian output dan serapan anggaran. Akan terlihat kinerja pemimpin beserta tim untuk mencapai output yang telah direncanakan.
“Dan bisa melakukan capaian anggaran yang tinggi sesuai dengan perencanaan. Itu salah satu penilaian,” ujarnya.
Ia kembali mengingatkan, meskipun Kepala perangkat daerah (PD) bisa bertahan maksimal tiga tahun masa jabatan, namun setiap tahun berikutnya mereka harus siap untuk berputar. Dengan demikian, ia berharap, para ASN tidak berada dalam satu jabatan dalam waktu yang lama.
“Karena saya pun pernah menjadi birokrasi dan merasakan jabatan selama lima tahun. Disitu saya minta mengundurkan diri dari jabatan itu karena ada titik jenuh. Ada rasa kesombongan karena biasanya begini, ada rasa kehilangan kehati-hatian,” katanya.
Pejabat yang dirotasi diberbagai bidang dan jabatan, diharapkan bisa mengetahui letak kesulitan sebuah sistem untuk terus berinovasi.
“Tapi kalau dia sudah biasa diputar terus, di titik ini dia sebagai anggaran, di titik ini dia sebagai pengambil keputusan di bidang UMKM kerakyatan, di titik ini dia dibidang fisik seperti Pekerjaan Umum (PU). Maka dia akan menjadi sempurna, dia akan mengetahui dimana kesulitan sistem ini,” terangnya.
Tugas perdana usai pelantikan, para pejabat diminta untuk mencapai output yang sudah ditentukan.
Rencananya, Jumat (10/2/2023) atau paling lambat Senin (13/2/2023) mendatang, Eri bersama para pejabat yang dirotasi akan melakukan penandatanganan kontrak kinerja.
“Rotasi bukan berarti dia turun loh ya, ketika kita lakukan seleksi ternyata saat tes, oh dia tidak pas di ruang itu dan dia pasnya disini, ketika diberikan kesempatan lagi masih tetap tidak bisa, yo baru (rotasi),” ujarnya.
Namun jika output dan outcome yang ditentukan tidak tercapai, maka tidak menutup kemungkinan Wali Kota Eri Cahyadi akan melakukan rotasi kembali.
“Karena nanti sama untuk mengisi lurah yang pensiun akan saya lakukan pelantikan, meskipun satu orang akan tetap saya lakukan pelantikan. Karena jangan sampai ada yang kosong,” pungkasnya.
Sebagai diketahui, nama pejabat pimpinan tinggi pratama yang dilakukan rotasi, diantaranya R. Rachmad Basari menjabat sebagai Inspektur, Ira Tursilowati menjabat sebagai Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Hidayat Syah menjabat sebagai Kepala Badan Pendapatan Daerah, Tomi Ardiyanto menjabat sebagai Staf Ahli Walikota Bidang Pembangunan, Ekonomi, dan Keuangan, serta Fauzie Mustaqiem Yos menjabat sebagai Staf Ahli Walikota Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia. (lta/iss)