Angela Tanoesoedibjo Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengatakan suguhan atraksi seni dan budaya dalam acara “opening ceremony” ASEAN Tourism Forum (ATF) 2023 pada Jumat (3/2/2023) malam dapat menjadi etalase promosi seni dan budaya Nusantara.
“Suguhan atraksi seni budaya tersebut diharapkan dapat meninggalkan kesan yang baik bagi para delegasi tentang keindahan juga keragaman seni budaya yang ada di Indonesia, khususnya pulau Jawa,” kata Angela dalam siaran pers, Sabtu (4/2/2023)
Menurut Angela yang juga merupakan Wakil Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tersebut, suguhan atraksi itu sekaligus bisa menjadi sarana promosi pariwisata juga ekonomi kreatif yang efektif bagi para delegasi.
“Sehingga mereka nantinya dapat bercerita lebih jauh tentang betapa indah dan menariknya alam dan budaya nusantara,” kata Angela, dilansir dari Antara.
ASEAN Tourism Forum (ATF) 2023 yang mengawali keketuaan Indonesia di ASEAN selama 2023 resmi dibuka pada Jumat malam (3/2/2023) di Panggung Terbuka Ramayana Candi Prambanan, Yogyakarta.
ATF merupakan kegiatan pariwisata terbesar di kawasan ASEAN yang rutin digelar setiap tahun. Kehadiran ATF menjadi ruang kerja sama antara negara-negara anggota ASEAN untuk mempromosikan wilayah ASEAN sebagai salah satu tujuan wisata.
Seremoni pembukaan ATF 2023 dihadiri oleh negara anggota ASEAN dan negara mitra seperti ASEAN Plus Three, India, Rusia, dan beberapa organisasi internasional lainnya. Hadir pula KH Ma’ruf Amin Wakil Presiden RI.
Setibanya di Candi Prambanan para delegasi disambut 1.000 penari Dolalak. Tarian “Dolalak” yang berasal dari Purworejo, Jawa Tengah, ini merupakan wujud akulturasi antara budaya Jawa dan Belanda.
Gerakan dalam tarian ini mengadopsi gerak dansa dan pencak silat Jawa. Yang diiringi sejumlah alat musik seperti jidhur, kendang, dan terbang.
Para delegasi juga disuguhkan tarian “Dewa Ruci” yang menggambarkan kekuatan dan kegigihan seseorang dalam menemukan dan memahami jati diri.
Berlatar belakang kemegahan Candi Prambanan, seremoni pembukaan ATF diakhiri dengan pertunjukan sendratari Ramayana yang menceritakan kisah cinta antara Rama dan Shinta.
Perjalanan keduanya penuh dengan rintangan. Dimana Rama harus menyelamatkan Shinta yang diculik oleh Raja Iblis bernama Rahwana.
Singkat cerita, Rama berhasil menyelamatkan Shinta dibantu oleh Hanoman si Raja Monyet. Namun, muncul keraguan dari dalam diri Rama atas kesucian Shinta selama diculik Rahwana.
Kemudian Rama meminta bukti kesucian Shinta dengan cara membakar diri Shinta. Shinta pun tidak lenyap terbakar api. Justru ia diselamatkan Dewi Api. Ini membuktikan kebenaran dan kesuciannya Shinta.
Ragam penampilan seni budaya tersebut berhasil membuat delegasi terpukau. Sehingga tidak heran jika banyak dari mereka yang mengabadikannya di gawai masing-masing.
Indonesia sendiri saat ini menjadi Ketua Forum Pariwisata ASEAN dan menjadi tuan rumah ATF 2023 yang diselenggarakan di Yogyakarta pada 2-5 Februari 2022 dengan tema “ASEAN: A Journey to Wonderful Destinations”.(ant/ihz/ipg)