Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya membentuk Duta Ketentraman dan Ketertiban Umum (Trantibum), mulai Senin (31/2/2023). Duta itu merupakan pelajar Kota Surabaya untuk mencegah kenakalan remaja.
Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya meminta, para duta bisa mencegah perbuatan yang dilarang, khususnya di lingkungan sekolah.
“Karena perbuatan yang dilarang itu pasti menjadikan kota kita tidak aman. Kalau sudah minum-minuman keras, akan menjadi gelap, dia pasti melakukan kejahatan. Anak-anakku harus berani menyampaikan di dalam sekolahnya. Kalau misalnya ada teman yang merokok di sekolah, harus berani menegur namun dengan cara yang santun,” kata Eri, Senin (31/1/2023).
Eri juga mengimbau siswa untuk mengikuti organisasi atau ekstrakulikuler di sekolah. Sebab, itu akan membentuk karakter seorang pelajar.
“Anak-anakku harus menjadi orang yang punya karakter, harus menjadi orang yang punya keberanian dalam menyampaikan pendapat. Harus berani juga menegur teman ketika ada yang melakukan perbuatan dilarang, kalau tidak bisa, sampaikan kepada gurunya,” tuturnya.
Sementara Eddy Christijanto Kepala Satpol PP Kota Surabaya menyampaikan, pembentukan Duta Trantibum di sekolah merupakan bagian dari langkah Surabaya menuju Kota Layak Anak Tingkat Dunia.
“Data selama bulan Desember 2022, pemkot bersama Tim Asuhan Rembulan berhasil mengamankan 78 anak dari berbagai macam aksi. Mulai tawuran, balap liar, minum-minuman keras, hingga kegiatan aksi lainnya dengan rentang usia antara 15-20 tahun,” kata Eddy Christijanto.
Eddy menyebutkan, puluhan anak yang terjaring itu, bukan hanya masih berstatus pelajar. Beberapa diantaranya juga sudah putus sekolah.
“Permasalahan utama dari perilaku anak-anak itu adalah pergaulan dengan teman sebaya dan komunitasnya. Selain itu juga, masalah keluarga, serta sikap acuh tak acuh dan tidak pedulinya orang tuanya,” ungkap dia.
Ia minta, Duta Trantibum yang telah dibentuk, bisa mengedukasi dan sosialisasi teman-temannya di masing-masing sekolah.
“Tugas utama Duta Trantibum yang pertama menjadi pelopor gerakan ketentraman dan ketertiban lingkungan sekolah dan sekitarnya. Dengan gerakan dari anak, oleh anak, untuk Surabaya,” kata dia.
Yang kedua, Eddy menyebut, Duta Trantibum juga memiliki tugas untuk mewujudkan sekolah ramah Ketentraman dan Ketertiban Umum dengan aksi No Tawuran, No Balapan dan No Mabukan.
Ketiga, ia berharap, Duta Trantibum dapat mengajak teman-teman mereka untuk terus belajar, berlatih, berkarya dan mempersiapkan diri menjadi pemimpin masa depan.
“Upaya yang dilakukan Duta Trantibum nanti dengan mengedukasi teman, komunitas dan lingkungan. Baik melalui tatap muka secara langsung atau media sosial yang adik-adik semua miliki,” tandasnya.
Setelah resmi diluncurkan, pemkot akan melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap pelaksanaan Duta Trantibum di masing-masing sekolah. Sementara bagi lembaga pendidikan yang mampu menciptakan sekolah ramah Trantibum, Pemkot Surabaya akan memberikan penghargaan. (lta/ihz/rst)